Hubungan yang sangat erat antara komunikasi dan budaya dengan saling berinteraksi dan mengobrol, sering disebut gosip. Gosip didefinisikan sebagai fenomena yang dapat menganalisis bagaimana budaya dan masyarakat bekerja. Gosip dibuat dengan membandingkan diri sendiri atau kelompok sendiri dengan orang atau kelompok lain, dan menganggap bahwa orang atau kelompok yang status atau kemampuan sosialnya lebih rendah dari mereka sedang dibicarakan. Penelitian ini bertujuan untuk membahas fenomena gosip yang terjadi di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah serta dampak yang akan ditimbulkan akibat gosip yang dilakukan oleh ibu-ibu di Desa Sribit, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan variabel bebas yang digunakan penelitian ini adalah keseringan Ibu-Ibu bergosip sedangkan variable terkaitnya yaitu Ibu-Ibu warga Desa Sribit. Proses pengumpulan data yang dilakukan oleh penelitian ini adalah dengan observasi. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu. Dari penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa ketika seseorang berbicara tentang karakter buruk atau karakter orang lain, mereka mencari aktivitas sendiri untuk mengisi waktu luang mereka salah satunya dengan gosip, karena inilah adalah ciri-ciri orang yang kekurangan pekerjaan. Penelitian ini merekomendasikan untuk menghilangkan kebiasaan mengucapkan hal-hal yang tidak bermanfaat dan sebaiknya tidak berbicara berlebihan atau melebih-lebihkan sesuatu.Kata Kunci : Gosip, Ibu-ibu, Desa Sribit
Copyrights © 2023