Kekayaan budaya Indonesia yang beraneka ragam sudah seharusnya dilestarikan demi kelangsungan budaya tersebut dan demi generasi yang akan datang. Keanekaragaman budaya yang sarat akan nilai-nilai atau kearifan lokal, kini berada pada taraf yang sangat menghkawatirkan. Hal ini dikarenakan minat generasi muda terhadap nilai-nilai budaya tersebut cenderung menurun. Salah satu penyebabnya adalah kondisi lingkungan yang semakin heterogen, ditambah lagi minimnya sarana dan waktu untuk bersosialisasi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa penelitian Skop Antropolinguistik dalam Sistem Kekerabatan Dalam Suku Batak Toba ini sangat diperlukan untuk memberi kontribusi untuk menimbuhkan kesadaran generasi muda mencintai dan menghargai budaya dan kearifan lokal sukunya. Dengan demikian salah satu kekayaan budaya Indonesia akan tetap terjaga. Teori Antropolinguistik modern (performansi, index dan partisipasi) yang dikemukakan Duranti dan dengan metode penelitian kualitatif deskriptif, dijadikan sebagai alat untuk menganalisis sistem kekerabatan suku Batak Toba.
Copyrights © 2020