Penelitian ini mengeksplorasi hambatan-hambatan dalam mempromosikan inklusivitas, pemahaman budaya, keterlibatan masyarakat, dan kebanggaan masyarakat di daerah terpencil. Masyarakat terpencil menghadapi tantangan yang unik, termasuk isolasi geografis, sumber daya yang terbatas, dan hambatan budaya, yang menghalangi pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Dengan mengidentifikasi hambatan-hambatan ini dan mengkaji strategi yang berhasil, penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan rekomendasi untuk menciptakan masyarakat terpencil yang inklusif dan terhubung. Pendekatan metode campuran digunakan, menggabungkan data kualitatif dari wawancara dan studi kasus dengan data kuantitatif dari survei. Hasilnya menyoroti berbagai hambatan seperti isolasi geografis, keragaman yang terbatas, hambatan bahasa, dan kesenjangan sosial ekonomi. Kurangnya paparan terhadap budaya yang beragam, pelestarian nilai-nilai tradisional, dan stereotip diidentifikasi sebagai tantangan terhadap pemahaman budaya. Keterbatasan infrastruktur masyarakat, akses terhadap pendidikan dan informasi, dan keterlibatan yang berarti dalam proses pengambilan keputusan ditemukan berkontribusi terhadap terbatasnya keterlibatan masyarakat. Kurangnya kebanggaan masyarakat ditemukan berdampak pada kohesi sosial dan pengembangan masyarakat. Strategi yang berhasil termasuk inisiatif yang dipimpin oleh masyarakat, program pertukaran budaya, program peningkatan kapasitas, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan eksternal. Dengan mengatasi hambatan-hambatan ini dan menerapkan strategi-strategi tersebut, masyarakat terpencil dapat mendorong inklusivitas, pemahaman budaya, keterlibatan masyarakat, dan kebanggaan masyarakat.
Copyrights © 2023