Air limbah cucian beras yang mengandung sejumlah besar karbohidrat dapat menimbulkan masalahlingkungan karena menimbulkan bau tidak sedap dan merupakan polusi pada perairan bilapembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahuifrekuensi cucian beras sebagai larutan elektrolit untuk menghasilkan sumber energi alternatif yangramah lingkungan. Metode yang digunakan dengan eksperimen untuk mencari jenis air dengantambahan seng dan tembaga serta mengukur tegangan sampel air cucian beras setelah dilakukanpencucian beras untuk menentukan massa optimum dan waktu interaksi optimum. Variasi volumeair dengan 50 ml dan 100 ml dari air cucian beras yang di hasilkan, dengan tambahan seng dantembaga ukuran 1x5 cm, 2x5 cm, 3x5 cm yang hasilnya terjadi naik turun di setiap data. Seperti padanilai tegangan perbedaaan pada jenis air yang digunakan air pam air sumur bervolume air 100 mldengan tambahan seng dan tembaga ukuran 2x5 cm. Air pam (Beras 1,5 liter) yaitu dengan teganganlistrik 0,65 V, 0,70 V, 0,60 V, 0,60 V, 0,75 V dan air sumur (Beras 3 liter) yaitu dengan teganganlistrik 0,60 V, 0,55 V, 0,55 V, 0,55 V, 0,55 V. Kurang maksimal frekuensi yang dihasilkan dengandua gelas yang tidak di jadikan rangkaian seri atau pararel.
Copyrights © 2020