Penelitian ini bertujuan untuk menggali konstruksi sosial tentang pekerjaan pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan 4 responden, yang terdiri dari pekerja pemulung, masyarakat, dan pihak terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesi pemulung dianggap sebagai pekerjaan yang rendah dan kurang bergengsi oleh sebagian masyarakat. Namun, para pemulung di TPA Pakusari memandang pekerjaan ini sebagai sumber penghasilan yang penting dan mereka memiliki keahlian khusus dalam mengumpulkan barang-barang bekas yang masih memiliki nilai. Selain itu, para pemulung dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti kondisi kerja yang tidak aman, keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta stigma negatif yang melekat pada profesi mereka. Meskipun demikian, para pemulung di TPA Pakusari memiliki strategi dan mekanisme untuk mengatasi stigma negatif dan membangun identitas positif sebagai pemulung.
Copyrights © 2023