Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), bakteri yang resisten terhadap antibiotik b-laktam seperti methicillin, merupakan masalah klinis yang terus-menerus mempengaruhi seluruh dunia. Resistensi terjadi akibat adanya modifikasi struktural protein pengikat penisilin (PBP)2a bakteri MRSA. Flavonoid adalah salah satu senyawa aktif terpenting yang secara alami terdapat pada tanaman. Beberapa flavonoid telah terbukti memiliki sifat antibakteri pada penelitian sebelumnya. Penambatan molekul (Molecular Docking) merupakan salah satu metode in silico (virtual) berbasis struktur yang paling sering digunakan dan paling sederhana. Tujuan dari review jurnal untuk mengetahui senyawa turunan flavonoid pada tanaman obat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan antibakteri terhadap bakteri MRSA berdasarkan dari beberapa studi secara in-silico. Metode pencarian jurnal dilakukan melalui website https://scholar.google.co.id/ dan Pubmed dengan menggunakan kata kunci Molecular Docking Flavonoid Methicillin Resistant Staphylococcus aureus. Hasil yang didapat adalah dari 31 senyawa aktif turunan flavonoid yang berpotensi menghambat reseptor PBP2a bakteri MRSA. Pada PDB ID IMWT didapatkan senyawa terbaik Diferulic acid memiliki nilai binding affinity sebesar -102.4, pada PDB ID 1VQQ didapatkan senyawa terbaik Hesperidin memiliki nilai binding affinity sebesar -9.2 dan pada PDB ID 4DKI didapatkan senyawa terbaik Quercetin 3-O-rutinoside memiliki nilai binding affinity sebesar -91.56. Kata kunci : Molecular Docking , Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA), Flavonoid.
Copyrights © 2023