Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi senyawa capcaisin pada buah cabai rawit serta untuk mengetahui aktifita antibakteri. Dari hasil penelitian telah berhasil dilakukan isolasi senyawa capcaisin dari buah cabai rawit (Capsicum fruktescens L) di diperoleh randemen sebesar 23,31%, dengan menggunakan pelarut aseton sebnayak 500 ml dengan menggunakan metode ektraksi secara maserasi. Analisis gugus fungsi dengan menggunakan FT-IR Dari hasil analisi spektrofotometer inframerah (IR) menunjukkan pita serapan pada daerah bilangan gelombang 3453,2 cm-1 memberikan putunjuk adanya Gugus –OH stretching dengan intensitas serapan menengah dan bentuk pita yang melebar. Kemudian Pita yang muncul pada daerah gelombang 2956,6 cm-1 merupakan gugus –NH streaching, dugaan ini didukung dengan adanya serapan yang muncul pada daerah 1467 cm-1 gelombang yang merupakan bangkokan NH bending (scissoring), munculnya pita serapan yang tajam pada daerah 1498,9 cm-1 dan 1467 cm-1 menunjukkan adanya gugus C=C aromatik dan menunjukkan bahwa Kristal hasil pemurnian tersebut merupakan suatu amida sekunder karena menyerap didaerah dekat 1500 cm-1. Pita serapan yang muncul pada daerah bilangan gelombang 2920,1 cm-1 dan 2850,1 cm-1merupakan gugus –CH stretching dari CH3 dan CH2. Sementara regangan C=O karbonil muncul pada daerah bilangan gelombang 1718,0 cm-1 sedangkan pita serapan yang muncul pada daerah bilangan gelombang 1250,2 cm-1 merupakan vibrasi regangan asimetrik C-O dari system C-O-C atau O-CH3. Berdasarkan hasil Infra red (IR) diduga bahwa isolate merupakan suatu senyawa capcaisin dengan adanya gugus –OH, -NH, -CH2, -CH3, C=C, C=O dan O-CH3. Senyawa capcaisin hasil isolasi efektif sebagai antibakteri terhadap bakteri Salmonella typhi pada kosentrasi 100% dengan rerata diameter zona hambat sebesar 11,6 %.
Copyrights © 2020