Pada sistem kelistrikan sering terjadi fenomena busur api (arc flash), sehingga memerlukan analisa untuk menjamin keselamatan pekerja. Analisa busur api dilakukan untuk menentukan kategori Personal Protective Equipment (PPE) terhadap bahaya busur api guna menjamin keselamatan pekerja dari paparan insiden energi yang terpancarkan. Metode analisa busur api secara umum menggunakan standard IEEE 1584-2002 untuk melakukan analisis bahaya busur api, dimana metode tersebut memerlukan banyak parameter yang diperlukan untuk menentukan kategori PPE setiap bus. Jika kelistrikan tersebut terdapat banyak bus, maka akan memakan banyak waktu untuk menentukan kategori PPE. Dengan menggunakan metode kurva batasan energi (energy boundary curve), untuk menentukan kategori PPE secara singkat dan lebih sederhana sesuai dengan ketentuan National Fire Protection Association (NFPA) 70E-2015 hanya memerlukan kurva karakteristik pengaman bus. Dimana kurva karakteristik pengaman bus akan dipotong dengan kurva batas energi, sehingga pada perpotongan kedua kurva tersebut dapat ditentukan kategori PPE yang diperlukan. Studi aktual mengenai simplifikasi analisa busur api dilakukan pada PT. Pertamina RU VII Syarif Kasim. Pada hasil akhirnya, analisa busur api menggunakan metode kurva batas energi pada tiap bus dapat menentukan proses penentuan kategori PPE yang lebih singkat dan sederhana daripada menggunakan metode standard IEEE 1584-2002. Namun, menimbulkan perbedaan jarak batas aman (flash protection boundary), dikarenakan metode kurva batasan energi tidak memperhitungkan nilai insiden energi serta fault clearing time.
Copyrights © 2023