Pelayanan rawat inap memiliki peran yang penting bagi rumah sakit, karena Sebagian besar pendapatan rumah sakit berasal dari pelayanan rawat inap. Mutu pelayanan kesehatan salah satunya dapat diukur dengan melihat tingkat efisiensi rasio antara penggunaan tempat tidur di rumah sakit dengan jumlah pasien yang berkunjung. Untuk menentukan apakah pemanfaatan tempat tidur telah efisien atau tidak, maka Grafik Barber Johnson merupakan interpretasi yang tepat untuk menggambarkan daerah efisiensi penggunaan tempat tidur, berdasarkan dengan empat parameter yaitu Bed Occupancy Rate (BOR), Turn Over Interval (TOI), Bed Turn Over (BTO), dan Averange Length of Stay (ALOS). Maka didapatkan permasalahan pada penelitian ini yaitu belum idealnya penggunaan tempat tidur di rumah sakit. Oleh karena itu, analisis fishbone dilakukan untuk mengidentifikasi akar dari masalah belum idealnya penggunaan tempat tidur. Analisis dilakukan dengan mengobservasi dan analisis yang selanjutnya diklasifikasikan ke dalam beberapa faktor utama yaitu man, methode, material, dan money. Berdasarkan dengan analisis tersebut, salah satu akar permasalahan yang menyebabkan belum idealnya penggunaan tempat tidur adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait dengan penyakit kejiwaan dan SDM yang belum memadai serta kompetensi yang belum optimal. Penggunaan analisis fishbone sangat bermanfaat dan perlu diperhatikan bagi rumah sakit nutuk mengidentifikasi penyebab masalah yang mungkin timbul di kemudian hari.
Copyrights © 2023