Stroke non hemoragik terjadi akibat pembuluh darah tersumbat. Permasalahan pada pasien stroke bervariasi, termasuk gangguan menelan akan menyebabkan risiko aspirasi. Tindakan untuk melatih menelan dengan shaker exercise untuk melatih otot-otot menelan. Tujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan menelan dengan intervensi Shaker Exercise di Rumah Sakit Yogyakarta. Desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan sampel dengan purposive sampling. Populasi satu pasien stroke non hemoragik dengan masalah gangguan menelan. Pelaksanaan 13-14 Oktober 2022, analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data disesuaikan dengan proses keperawatan. Pengkajian didapatkan data pasien mengalami gangguan menelan, terdapat 9 diagnosa dengan prioritas gangguan menelan. Rencana implementasi dengan shaker exercise. Responden diberikan intervensi shaker exercise dilakukan selama dua hari dalam satu hari diberikan dua kali 30 menit setelah makan pagi dan siang. Hasil intervensi shaker exercise selama dua hari reflek menelan meningkat. Shaker exercise dapat meningkatkan kemampuan menelan dan dapat mencegah terjadinya komplikasi langsung maupun tidak langsung akibat disfagia. Intervensi shaker exercise dapat diterapkan di Rumah Sakit sebagai tindakan mandiri perawat pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan menelan.Kata kunci: Stroke non hemoragik; gangguan menelan; shaker exercise
Copyrights © 2023