Abstrak. Pembibitan menggunakan polybag dapat digantikan dengan biopot yang dapat langsung ditanam bersama bibit saat transplanting, sehingga tidak merusak perakaran, serta baik untuk adaptasi bibit di lingkungan yang baru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan optimalisasi komposisi pada pembuatan biopot berbahan dasar ampas kelapa untuk meningkatkan sifat fisik–mekanik biopot serta pertumbuhan bibit cabai. Rancangan percobaan pada penelitian ini berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 perlakuan perbandingan massa bahan ampas kelapa dan lem sagu, yaitu AK-A (1 : 1); AK-B (1 : 1,25); AK-C (1 : 1,5); serta AK-D (1 : 1,75). Pengamatan yang dilakukan berupa sifat fisik-mekanik biopot serta pertumbuhan bibit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh terhadap sifat fisik-mekanik biopot. Hasil uji Duncan menunjukkan perlakuan AK-D adalah perlakuan dengan bobot, densitas, dan kemampuan menahan gaya luar tertinggi, serta yang paling rendah indeks penyerapan air dan kadar air biopotnya. Hasil ini mengkonfirmasi bahwa perlakuan AK-D merupakan perlakuan terbaik ditinjau dari sifat fisik-mekanik biopot yang dihasilkan. Perlakuan AK-D menghasilkan bobot, densitas, dan kemampuan menahan gaya luar tertinggi, masing-masing sebesar 70,33 g; 500,41 kg/m3; dan 138,33 N, dengan kadar air dan daya serap air terendah yaitu 11,51% basis basah dan 52,89%. Adapun parameter pertumbuhan tanaman tidak berpengaruh nyata untuk tiap perlakuan Kata Kunci: Bibit, Biopot, Organik, Polybag, Sagu
Copyrights © 2022