PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas untuk mewujudkan ketahanan di bidang perkebunan. Kapasitas pengolahan pabrik rencana saat ini adalah 50 Ton/Tandan Buah Segar/Jam. Akan tetapi, periode 2014 – 2019 rata – rata kapasitas olah pabrik hanya sebesar 38,13 Ton/TBS. Salah satu permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pasokan air untuk proses pengolahan, sementara potensi air yang dikelola berasal dari embung yang tersedia di dekat lokasi pabrik. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengkaji neraca air pada embung serta mengusulkan untuk melakukan optimalisasi fungsi embung dengan caramembandingkansimulasi perhitungan kapasitas tampung embung sebelum dan sesudah normalisasi kedalaman embung. Hasil analisis dan perhitungan data menunjukkan bahwa konsumsi uilitas pengolahan sawit menjadi CPO saat ini adalah sebesar 1,73 ton air/TBS dimana kondisi normal membutuhkan sebesar 1,8 ton air/TBS. Perhitungan kapasitas tampung embung eksisting adalah sebsar 50.428 m3 dengan ketinggian air rerata di kolam sebesar 1,5 m hanya mampu mencukupi produksi rata – rata selama 23,67 hari setiap bulannya sehingga tidak dapat memenuhi target produksi yang diharapkan. Usaha optimalisasi dari 4 (empat) embung eksisting dengan mengembalikan kedalaman embung menjadi 3 m menghasilkan kapasitas tampung rata – rata sebesar 195.762 m3 atau terjadi peningkatan sebesar 389,85% dari kapasitas tampung embung rata – rata saat ini yaitu sebesar 49.953,13 m3.
Copyrights © 2023