Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian
Vol 2, No 3 (2017): Agustus 2017

Pembuatan Mi Kering dari Tepung Labu Kuning (Cucurbita moscata Durch) dengan Variasi Hidrokoloid

Cut Evi Nurjanah (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala)
Yanti Meldasari Lubis (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala)
Yusriana Yusriana (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala)



Article Info

Publish Date
01 Aug 2017

Abstract

Abstrak  Penggunaan tepung labu kuning sebagai bahan dasar pada pembuatan mi dapat dijadikan sebagai sumber pangan fungsional karena mengandung betakaroten yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui mutu fisiko kimia dan organoleptik, dengan penambahan tepung kacang hijau dan tepung kacang kedelai sebagai sumber protein terhadap jenis dan konsetrasi hidrokoloid pada pembuatan mi kering tepung labu kuning. Penelitian ini menggunakan Rangcangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan dua faktor yang pertama adalah jenis hidrokoloid (H): CMC, Karagenan, Xanthan gum dan Guar gum. Faktor kedua yaitu konsetrasi hidrokoloid (K): 1%, 1,5% dan 2% dari total adonan mi. Mi yang dihasilkan selanjutnya dianalisis kadar air, kadar abu, daya serap air, cooking loss, cooking time, uji organoleptik. Untuk sampel terbaik dilanjutkan analisis kadar lemak, karbohidrat, protein, dan serat kasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu dengan perlakuan xanthan gum 1% dengan kadar abu 0,26%, kadar air 2,61%, karbohidrat 47,28%, serat kasar 16,50% kadar protein 8,23% dan lemak 22,70%, daya serap air 256,14 %, cooking loss 17,16% dan cooking time 11,15 menit dan organoleptik warna, rasa, aroma dan tekstur, semuanya netralAbstract. The use of pumpkin flour as a base ingredient in the manufacture of noodles can be used as a functional food source because it contains beta-carotene that serves as an antioxidant. The purpose of this research was to know the quality of chemical and organoleptic physiology, with the addition of green bean flour and soybean flour as a source of protein to the type and concenttration hidrokoloid on the manufacture of dry noodle flour pumpkin. This study used Completely randomized design (RAL) with factorial. the first factor were hydrocolloid (H): CMC, Carrageenan, Xanthan gum and Guar gum. The second factor was the hydrocolloid concentration (K): 1%. 1.5% and 2% of the total batter noodle. The no resulted from process noodle then analyzed the water content, ash content, water absorption, cooking loss, cooking time, organoleptic test. For the best samples continued analysis of fat content, carbohydrates, protein, and crude fiber. The result of this research showed that the best treatment in this research was 1% xanthan gum treatment with ash content 0.26%. water content 2.61%. carbohydrate 47.28%. crude fiber 16.50% protein content 8.23% and Fat 22.70%. water absorption 256.14%. cooking loss 17.16% and cooking time 11.15 minutes and organoleptik color, flavor, aroma and texture, all neutral. Keywords: Pumpkin, the type of hydrocolloid, the concentration of hydrocolloid, dry noodle

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

JFP

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian (JIMFP) diterbitkan oleh Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala. Merupakan media jurnal elektronik sebagai wadah untuk penyebaran dan publikasi hasil penelitian dari skripsi/tugas akhir dan atau sebagian dari skripsi/tugas akhir mahasiswa strata satu (S1) ...