Jurnal Kesehatan Saintika Meditory
Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023

UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus

Yulia Ratna Sari (Universitas Prima Nusantara)
Niken Niken (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 May 2023

Abstract

ABSTRAK   Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke dalam tubuh sehingga menyebabkan kerusakan organ. Menurut WHO di 55 rumah sakit pada 14 negara di seluruh dunia, menunjukkan 8,7% pasien rumah sakit menderita infeksi selama perawatan di rumah sakit. Tumbuhan kirinyuh telah menunjukkan adanya kandungan tanin, terpenoid, saponin, anthraquinon, cardiac glycosides, fenol, dan alkaloid. Adanya kandungan fitokimia ini menyebabkan tumbuhan ini dinyatakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun kirinyuh (chromolaena odorata) konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi disk. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratori. Hasil penelitian ini memperlihat zona hambat dari berbagai konsentrasi ekstrak daun kirinyuh yaitu konsentrasi 20% diameter 0,3 mm (lemah), 40% diameter 1,6 mm (lemah), 60% diameter 3 mm (lemah), 80% diameter 4,6 mm (lemah), 100% diameter 6,6 mm (sedang). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak Chromolaena odorata tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Saran dari peneliti, perlu dilakukan pengujian antibakteri menggunakan bagian lain dari tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata). ABSTRACT  Infectious diseases are diseases caused by the entry and breeding of microorganisms, namely bacteria, viruses, fungi, prions and protozoa into the body, causing organ damage. According to WHO in 55 hospitals in 14 countries around the world, showing 8.7% of hospital patients suffered from infection during hospitalization. The kirinyuh plant has shown the presence of tannins, terpenoids, saponins, anthraquinones, cardiac glycosides, phenols, and alkaloids. The presence of these phytochemicals causes this plant to be declared as an antibacterial. This study aimed to determine the inhibition of kirinyuh leaf extract (chromolaena odorata) at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100% on the growth of Staphylococcus aureus bacteria using the disk diffusion method. This type of research is laboratory experimental research. The results of this study showed the inhibition zones of various concentrations of kirinyuh leaf extract, namely 20% diameter 0.3 mm (weak), 40% diameter 1.6 mm (weak), 60% diameter 3 mm (weak), 80% diameter 4, 6 mm (strong), 100% diameter 6.6 mm (medium). The conclusion of this study was that Chromolaena odorata extract was not effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Suggestions from researchers, it is necessary to do antibacterial testing using other parts of the kirinyuh plant (Chromolaena odorata). Keyword : leaf extract of Chromolaena odorata, Staphylococcus aureus, antibacterial 

Copyrights © 2023






Journal Info

Abbrev

meditory

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology Nursing Public Health

Description

Jurnal Kesehatan Saintika Meditory adalah Jurnal Kesehatan berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Stikes Syedza Saintika dua kali setahun pada setiap bulan Mei dan November. Proses penyerahan naskah terbuka sepanjang tahun. Semua naskah yang dikirim akan melalui peer review ganda dan ulasan ...