Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

STRUKTUR ANATOMI ORGAN VEGETATIF Pedada Merah (Sonneratia caseolaris (L.) Engler) DI HUTAN MANGROVE KENAGARIAN MANGGUANG KOTA PARIAMAN Niken, Niken; Eka Putri, Irma Leilani; Meriko, Lince
Pendidikan Biologi Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Mahasiswa Pendidikan Biologi Genap 2013-2014
Publisher : STKIP PGRI Sumbar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT Sonneratia caseolaris is one mangrove plant species belonging to family Sonneratiaceae. Sonneratia caseolaris has three morphological variations are dwarf, semi-dwarf and normal. In connection with such variation has been studied to determine the anatomical structure of the vegetative organs pedada red (Sonneratia caseolaris (L.) Engler) in Mangrove Forests Kenagarian Mangguang Pariaman city. This study was conducted in January-February 2013 by using the descriptive method of making permanent preparations. Based on the results, the differences in the complexity of the tissues of the three variations Sonneratia caseolaris. At the root Sonneratia caseolaris dwarf and normal tissue there is a sklereid amplifier, whereas the semi-dwarf Sonneratia caseolaris reinforcements in the form of fiber tissues. In the third variation stems from Sonneratia caseolaris there is no difference but the similarity of the complexity of their tissues  covering cuticula thin epidermis, cortex, vascular tissue and pith while the third variation on the leaves of Sonneratia caseolaris difference is the semi-dwarf and normal Sonneratia caseolaris there is substance ergastict in the form of crystalline type drush , while the dwarf Sonneratia caseolaris not found. Another difference is in the normal Sonneratia caseolaris  the epidermis consists of 2 layers, on Sonneratia caseolaris dwarf and semi-dwarf only 1 layer and the normal Sonneratia caseolaris  palisade tissue consists of  2 layers while Sonneratia caseolaris dwarf and semi-dwarf 3 layers. 
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI BERNUANSA KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER GENAP Niken, Niken
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i1.283

Abstract

Permasalahan yang ditemukan pada SMAN di Sijunjung adalah belum terdapat penuntun praktikum khusus dalam melakukan kegiatan praktikum. Penuntun praktikum masih berupa lembar kerja siswa (LKS), buku paket, dan lembar praktikum yang diambil dari internet. Penuntun praktikum tersebut tidak menjadikan praktikum terorganisasi dengan baik, sehingga siswa tidak terbiasa dalam melatih keterampilan proses sains yang dimiliki. Pemahaman konsep Biologi secara utuh membutuhkan pemahaman biologi sebagai produk dan proses. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, untuk menghasilkan penuntun praktikum yang praktis dan mengungkapkan keefektifan penuntun praktikum biologi bernuansa keterampilan proses sains untuk siswa SMA kelas XI semester genap. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap investigasi awal, tahap pengembangan atau pembuatan prototipe, dan tahap penilaian. Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini adalah lembar validasi penuntun praktikum, angket praktikalitas untuk guru dan siswa, angket motivasi siswa, lembar pengamatan aktivitas siswa, dan tes hasil belajar siswa. Ujicoba kelompok besar dilakukan pada 22 siswa kelas XI IPA SMAN 1 Sijunjung, 30 siswa kelas XI IPA SMAN 9 Sijunjung, dan 20 siswa kelas XI IPA SMAN 10 Sijunjung. Data dianalisis secara deskriptif dengan mempersentasekan hasil yang didapatkan di lapangan. Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa Penuntun Praktikum Biologi Bernuansa Keterampilan Proses Sains untuk Siswa SMA Kelas XI Semester sangat praktis dengan nilai 3,69 oleh guru dan 3,57 oleh siswa dan sangat efektif dengan nilai aktivitas 89,91%, motivasi dengan nilai 89,17%, dan hasil belajar dengan nilai 83,47%. Kesimpulannya adalah bahwa Penuntun Praktikum Biologi Bernuansa Keterampilan Proses Sains untuk Siswa SMA Kelas XI Semester Genap sudah valid, praktis, dan efektif
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM BIOLOGI BERNUANSA KETERAMPILAN PROSES SAINS UNTUK SISWA SMA KELAS XI SEMESTER GENAP Niken Niken
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 8, No 1 (2017)
Publisher : STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v8i1.283

Abstract

Permasalahan yang ditemukan pada SMAN di Sijunjung adalah belum terdapat penuntun praktikum khusus dalam melakukan kegiatan praktikum. Penuntun praktikum masih berupa lembar kerja siswa (LKS), buku paket, dan lembar praktikum yang diambil dari internet. Penuntun praktikum tersebut tidak menjadikan praktikum terorganisasi dengan baik, sehingga siswa tidak terbiasa dalam melatih keterampilan proses sains yang dimiliki. Pemahaman konsep Biologi secara utuh membutuhkan pemahaman biologi sebagai produk dan proses. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pengembangan, untuk menghasilkan penuntun praktikum yang praktis dan mengungkapkan keefektifan penuntun praktikum biologi bernuansa keterampilan proses sains untuk siswa SMA kelas XI semester genap. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Plomp yang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap investigasi awal, tahap pengembangan atau pembuatan prototipe, dan tahap penilaian. Instrumen pengumpul data dalam penelitian ini adalah lembar validasi penuntun praktikum, angket praktikalitas untuk guru dan siswa, angket motivasi siswa, lembar pengamatan aktivitas siswa, dan tes hasil belajar siswa. Ujicoba kelompok besar dilakukan pada 22 siswa kelas XI IPA SMAN 1 Sijunjung, 30 siswa kelas XI IPA SMAN 9 Sijunjung, dan 20 siswa kelas XI IPA SMAN 10 Sijunjung. Data dianalisis secara deskriptif dengan mempersentasekan hasil yang didapatkan di lapangan. Hasil penelitian pengembangan ini menunjukkan bahwa Penuntun Praktikum Biologi Bernuansa Keterampilan Proses Sains untuk Siswa SMA Kelas XI Semester sangat praktis dengan nilai 3,69 oleh guru dan 3,57 oleh siswa dan sangat efektif dengan nilai aktivitas 89,91%, motivasi dengan nilai 89,17%, dan hasil belajar dengan nilai 83,47%. Kesimpulannya adalah bahwa Penuntun Praktikum Biologi Bernuansa Keterampilan Proses Sains untuk Siswa SMA Kelas XI Semester Genap sudah valid, praktis, dan efektif
PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata) YANG DIBERI PAKAN Tubifex sp DENGAN JUMLAH BERBEDA Muhammad Sobirin; Rusliadi Rusliadi; Niken Niken
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 5 (2018): Edisi 1 Januari s/d Juni 2018
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

                                                      ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 bertempat di Laboratorium Teknologi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan Kelautan Universitas Riau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan gabus yang diberi pakan Tubifex sp dengan jumlah berbeda. Penelitian ini menggunakan wadah akuarium berukuran 40 x 30 x 40 cm3 dengan ketinggian air 10 cm sebanyak 12 unit. Pakan yang digunakan berupa cacing Tubifex sp, diberikan dengan dosis 15, 30, 45 dan 60% dari bobot tubuh ikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yakni Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan empat taraf perlakuan dan tiga kali ulangan. Dari hasil penelitian perlakuan yang terbaik adalah pemberian pakan dengan dosis 60%/ bobot tubuh yang dapat menghasilkan laju pertumbuhan bobot mutlak (1,93 gram), pertumbuhan panjang mutlak (5,25 cm), pertumbuhan panjang spesifik (6,03%) dan kelulushidupan (86,11%). Kualitas air selama penelitian diperoleh pH 6,0-7,0, suhu 26-28 0C, DO 3,1-3,2 mg/l, amonia 0,01-0,05 mg/l. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan dan kelulushidupan benih ikan gabus (Channa striata) yang diberi pakan Tubifex sp dengan jumlah berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap laju pertumbuhan dan kelulushidupan ikan gabus (Channa striata). Kata Kunci : Tubifex sp, ikan gabus, Pertumbuhan dan Kelulushidupan.
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus Yulia Ratna Sari; Niken Niken
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i1.1897

Abstract

ABSTRAK   Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke dalam tubuh sehingga menyebabkan kerusakan organ. Menurut WHO di 55 rumah sakit pada 14 negara di seluruh dunia, menunjukkan 8,7% pasien rumah sakit menderita infeksi selama perawatan di rumah sakit. Tumbuhan kirinyuh telah menunjukkan adanya kandungan tanin, terpenoid, saponin, anthraquinon, cardiac glycosides, fenol, dan alkaloid. Adanya kandungan fitokimia ini menyebabkan tumbuhan ini dinyatakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun kirinyuh (chromolaena odorata) konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100% terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus menggunakan metode difusi disk. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental laboratori. Hasil penelitian ini memperlihat zona hambat dari berbagai konsentrasi ekstrak daun kirinyuh yaitu konsentrasi 20% diameter 0,3 mm (lemah), 40% diameter 1,6 mm (lemah), 60% diameter 3 mm (lemah), 80% diameter 4,6 mm (lemah), 100% diameter 6,6 mm (sedang). Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ekstrak Chromolaena odorata tidak efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Saran dari peneliti, perlu dilakukan pengujian antibakteri menggunakan bagian lain dari tumbuhan kirinyuh (Chromolaena odorata). ABSTRACT  Infectious diseases are diseases caused by the entry and breeding of microorganisms, namely bacteria, viruses, fungi, prions and protozoa into the body, causing organ damage. According to WHO in 55 hospitals in 14 countries around the world, showing 8.7% of hospital patients suffered from infection during hospitalization. The kirinyuh plant has shown the presence of tannins, terpenoids, saponins, anthraquinones, cardiac glycosides, phenols, and alkaloids. The presence of these phytochemicals causes this plant to be declared as an antibacterial. This study aimed to determine the inhibition of kirinyuh leaf extract (chromolaena odorata) at concentrations of 20%, 40%, 60%, 80% and 100% on the growth of Staphylococcus aureus bacteria using the disk diffusion method. This type of research is laboratory experimental research. The results of this study showed the inhibition zones of various concentrations of kirinyuh leaf extract, namely 20% diameter 0.3 mm (weak), 40% diameter 1.6 mm (weak), 60% diameter 3 mm (weak), 80% diameter 4, 6 mm (strong), 100% diameter 6.6 mm (medium). The conclusion of this study was that Chromolaena odorata extract was not effective in inhibiting the growth of Staphylococcus aureus bacteria. Suggestions from researchers, it is necessary to do antibacterial testing using other parts of the kirinyuh plant (Chromolaena odorata). Keyword : leaf extract of Chromolaena odorata, Staphylococcus aureus, antibacterial