Luas area hutan sagu di Negeri Ihamahu mencapai 120 Ha yang dimanfaatkan oleh lebih dari 100 kepala keluarga untuk membuka usaha produksi pati sagu basah. Terdapat 34 rumah goti beroperasi secara aktif dengan rata-rata tiap usaha telah berjalan lebih dari 40 tahun. Namun usaha yang dimiliki sulit untuk mengalami perkembangan dalam kurun waktu tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan usaha sagu tumang di Negeri Ihamahu melalu identifikasi faktor internal dan eksternal . Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan studi pustaka. Analisis matriks IFAS dan EFAS menghasilkan 27 faktor dengan posisi usaha sagu tumang berada pada kuadran I dengan strategi agresif danmemanfaatkan strategi S-O. Dari hasil analisis matriks SWOT, digunakan 3 alternatif pada strategi S-O sesuai posisi usaha. Pengolahan data dengan metode TOPSIS diperoleh prioritas strategi secara berturut adalah alternatif strategi 1 yaitu meningkatkan kualitas dan kealamian produk sagu dengan harga yang tetap terjangkau untuk menarik minat konsumen, alternatif 2 yaitu menjaga dan melestarikan tanaman sagu pada lahan yang dimiliki agar mudah didapat dan ketersediaan tetap terjamin dan alternatif 3 yaitu meningkatkan kualitas pelayanan untuk mempertahankan loyalitas konsumen.
Copyrights © 2023