Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai kampus yang dijuluki sebagai kampus hijau (Green Campus) dengan berbagai jenis pohon di dalamnya tentunya memiliki fungsi ekologis yang tinggi. Keberadaan tegakan perlu dievaluasi untuk mengetahui kondisi kesehatan tegakan yang berada di kawasan Green Campus UNS. Evaluasi tersebut dilakukan sebagai upaya mitigasi untuk meminimalisasi terjadinya pohon tumbang. Pemantauan kesehatan hutan atau Forest Health Monitoring (FHM) adalah metode untuk menentukan status, perubahan dan kecenderungan yang terjadi mengenai kondisi suatu ekosistem hutan pada suatu waktu dan dinilai berdasarkan tujuan dan fungsi suatu hutan dan kawasan hutan. Pada metode FHM, identifikasi kerusakan pohon dilakukan dengan memberikan kode yang menggambarkan lokasi kerusakan pohon (bagian pohon yang mengalami kerusakan), tipe kerusakan pohon, dan tingkat keparahan/kerusakan pada pohon. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 3978 individu dari 116 jenis tumbuhan di Kampus Kentingan UNS. Terdapat 10 jenis yang dapat ditemukan pada seluruh area kampus, yaitu Pterocarpus indicus, Ficus sp., Delonix regia, Polyathia longifolia, Tectona grandis, Filicium decipiens, Terminaila catappa, Swietenia macrophylla, Mangifera indica, dan Mimusops elengi. Berdasarkan klasifikasi kesehatan pohon, sebanyak 90,98% (n = 33619) tegakan termasuk kelas sehat, 8,27% (n = 329) tegakan termasuk kelas kerusakan ringan, dan 0,75% (n = 30) tegakan termasuk kelas kerusakan sedang. Bagian tumbuhan yang banyak mengalami kerusakan adalah cabang, batang bagian bawah, dan daun. Tipe kerusakan yang banyak ditemukan adalah cabang patah dan mati, luka terbuka, kanker, mati pucuk, dan klorosis.
Copyrights © 2023