Agrita
Vol 5, No 1 (2023): June

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA OLAHAN KELOR DI KOTA MATARAM (STUDI KASUS: PT ERWIN UTAMA JAYA)

Muhammad Rozi (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram)
Dwi Praptomo Sudjatmiko (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram)
Pande Komang Suparyana (Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram)



Article Info

Publish Date
22 Jun 2023

Abstract

Salah satu industri kreatif yang ada di Kota Mataram adalah PT Erwin Utama Jaya. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang menjadikan kelor sebagai bahan baku utama olahan pangan. Sebagai perusahaan yang baru berdiri sejak tahun 2020 diperlukan analisa dalam menilai kelayakan usaha yang telah dijalani.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan finansial, sertamenganalisis kendala-kendala produksi yang dihadapi oleh PT Erwin Utama Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha dari PT Erwin Utama Jaya. Dalam menganalisis kelayakan finansial usaha, penelitian ini menggunakan kriteria R/C Ratio dan BEP Mix. Untuk menganalisis kendala-kendala produksi menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini PT Erwin Utama Jaya mendapatkan keuntungan dari ketiga produk yaitu teh kelor kaleng, kopi kelor, dan teh kelor botol senilai Rp.17.880.035 dalam 3 bulan. Nilai R/C ratio dari perusahaan ini adalah sebesar 1,415. Nilai BEP penerimaan untuk produk teh kelor kaleng sebesar Rp.5.728.152, dan untuk kopi kelor memperoleh nilai sebesar Rp.18.184.610, dan untuk teh kelor botol nilai BEP penerimaan sebesar Rp.3.818.768. Hal ini menunjukkan bahwa usaha olahan kelor yang dijalankan oleh PT Erwin Utama Jaya layak untuk dijalankan atau menguntungkan. Nilai BEP mix pada usaha olahan kelor akan dicapai ketika jumlah produksi gabungan dari ketiga produk mencapai 2.245 unit dan menghasilkan nilai penerimaan sebesar Rp.27.731.530. Kendala yang dialami PT Erwin selama kegiatan produksi adalah harga bahan baku yang fluktuatif, pemasaran yang sulit, tenaga kerja yang kurang terampil, dan peralatan produksi yang sering mengalami gangguan

Copyrights © 2023