Jurnal Teknik PWK
Vol 12, No 2 (2023): Mei 2023

Peran Mayarakat dalam Eksistensi Kampung Kota (Studi Kasus: Kampung Pelangi Kota Semarang)

Fitriani Fitriani (Balai Konstruksi Wilayah III Kementerian PUPR Jakarta)
Holi Bina Wijaya (Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Diponegoro)



Article Info

Publish Date
07 Jun 2023

Abstract

Kampung Wonosari merupakan salah satu kampung yang dalam sejarahnya diperuntukkan sebagai kawasan pemakaman. Namun, lokasi Kampung Wonosari yang berada di pusat kota yang dekat dengan pusat pemerintahan, Tugu Muda, Lawang Sewu, sarana kesehatan RSUD Kariadi, serta pusat perniagaan pandanaran, menyebabkan berubahnya peruntukan Kampung Wonosari. Lambat laun Kampung Wonosari berubah dari dominasi lahan pemakaman kini didominasi menjadi lahan permukiman yang tidak tertata. Ekistensi kampung kota sebagai tempat bermukim yang berkualitas bagi masyarakat perkotaan dapat dilakukan melalui penggalian potensi dari berbagai sektor, tentu saja hal ini tidak lepas kaitannya dengan peran masyarakat didalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat peran masyarakat dalam eksistensi Kampung Pelangi di Kota Semarang. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada analisis eksistensi Kampung Pelangi sebagai kampung kota tergolong dalam kriteria kuat. Hal ini dikarenakan Kampung Pelangi dapat memberikan identitas pada suatu kota dimana masih terlihat wajah asli kampung yaitu ditandai dengan adanya makam bersejarah yang masih dilestarikan serta ikatan-ikatan sosial dan adat istiadat yang masih terjalin dalam masyarakat Kampung Pelangi. Kondisi ini tentunya berpengaruh berhadap peran masyarakat yang sudah berkontribusi tinggi terlibat dalam pelaksanaan aktivitas dan pembangunan di Kampung Pelangi. Dalam program pembentukan Kampung Pelangi masyarakat tidak ikut terlibat dalam inisiasi pembentukan Kampung Pelangi, pemerintahlah yang berperan penting mulai dari inisiasi, implementasi, dan monitoring.  Masyarakat hanya terlibat dalam pelaksanaan aktivitas pembangunan saja, sehingga inisiatif masyarakat masih hanya terbatas arahan pemerintah saja. Kondisi ini juga terkait dengan keberadaan organisasi lokal (pokdarwis) di Kampung Pelangi dimana  peran pokdarwis untuk pengembangan Kampung Pelangi hanya jika ada arahan dari kelurahan saja atau pemerintah kota semarang dalam mewujudkan Kampung Pelangi menjadi destinasi yang menarik untuk dikunjungi yang memang pada dasarnya sudah menjadi program pemkot Semarang. Meskipun begitu keberadaan pokdarwis cukup bermanfaat bagi masyarakat Kampung Pelangi yang berperan dalam pengadaan event-event kegiatan wisata. Sedangkan untuk penilaian kapasitas masyarakat sendiri berada pada kategori sedang. Kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat  di Kampung Pelangi belum sepenuhnya berhasil mengatasi permasalahan Kampung Pelangi karena belum adanya monitoring secara berkelanjutan terkait program kegiatan dalam peningkatan kapasitas masyarakat. 

Copyrights © 2023