Masjid merupakan tempat sentral bagi umat Islam untuk beribadah. Masjid sekolah merupakan salah satu jenis masjid yang digunakan oleh siswa dan guru tidak hanya untuk salat sendiri, tetapi juga salat berjamaah. Karena banyaknya siswa dan guru yang masuk ke dalam masjid, hal ini dapat menyebabkan kondisi tidak nyaman dan tidak khusyuk. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas kenyamanan masjid sekolah bagi jamaahnya, salah satunya adalah aspek termal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas kenyamanan termal masjid SMA dan memberikan rekomendasi desain. Studi kasus penelitian ini berlokasi di SMA Pasundan 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Alat CBE Thermal Comfort digunakan untuk menganalisis PMV (Predicted Mean Vote) dari data yang diambil dalam studi kasus dan konfirmasi melalui wawancara pengguna. Tabel mahoni juga digunakan untuk memberikan rekomendasi desain untuk studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa masjid ini mendapat sensasi yang sedikit hangat di semua tempat pengukuran tanpa ada orang di dalamnya. Namun, responden menyatakan akan terasa lebih panas jika dipenuhi oleh orang-orang, terutama pada waktu-waktu salat berjamaah. Beberapa rekomendasi yang diperoleh dari tabel mahoney seperti, mengubah bangunan ke orientasi utara-selatan, menambah ruang terbuka dalam ruangan dengan penetrasi atau sirkulasi angin, ukuran bukaan sekitar 25%-40% setinggi ukuran manusia, dan rekomendasi lainnya.
Copyrights © 2023