Gaya hidup seseorang mempunyai kaitan dengan kesehatannya, khususnya aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di SMA Negeri 6 Mandau. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 199 responden yang diambil berdasarkan kriteria inklusi menggunakan teknik stratified random sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Terdapat responden dengan kategori kurus yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 23 orang (31,5%), 23 orang (25,6%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan 10 orang (27,8%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Responden dengan kategori normal yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 3 orang (4,1%), 46 orang (51,1%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan 16 orang (44,4%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Responden dengan kategori pre-obesitas yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 40 orang (54,8%), 12 orang (13,3%) yang melakukan aktivitas fisik sedang, dan 9 orang (25,0%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Sedangkan responden dengan kategori obesitas yang melakukan aktivitas fisik ringan sebanyak 7 orang (9,6%), 9 orang (7,7%) melakukan aktivitas fisik sedang, dan 1 orang (2,8%) yang melakukan aktivitas fisik berat. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara hubungan tingkat aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja dengan p value (0,000) < alpha (0,05). Kesimpulan: Tingkat aktivitas fisik mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kejadian obesitas pada remaja.
Copyrights © 2023