Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023

Transformasi Pancuran “Kampung Kumuh” Menjadi Tangguh

Maurisia Giska Kurnia Rukmi (Universitas Kristen Satya Wacana)
Daru Purnomo (Universitas Kristen Satya Wacana)
Suryo Sakti Hadiwijoyo (Universitas Kristen Satya Wacana)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2023

Abstract

Penanganan kawasan kumuh juga dilakukan pada kota sedang dan kota kecil, tidak hanya terpusat pada kota besar. Penanganan kawasan kumuh di kota-kota sedang dan kecil menjadi cukup strategis apabila kawasan tersebut dekat dengan pusat kota, misalnya kawasan perdagangan, jasa dan perkantoran. Seperti halnya Kampung Pancuran yang termasuk Bagian Wilayah Kota I (BWK  I) Kota Salatiga yang merupakan kawasan sentra perdagangan dan jasa, Kampung Pancuran menjadi permukiman padat dan kumuh. Namun, kini Kampung Pancuran berhasil mengubah predikat kampung kumuh menjadi kampung yang tangguh. Transformasi Kampung Pancuran dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor fisik, kependudukan, sosial dan ekonomi. Untuk memahami karakteristik dari faktor-faktor tersebut maka penelitian ini bertujuan menganalisis faktor determinan yang mempengaruhi terjadinya transformasi Kampung Pancuran dari “kampung kumuh” menjadi tangguh. Hasil analisis menunjukkan faktor kependudukan, faktor ekonomi, faktor fisik dan faktor sosial merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan. Kampung Pancuran memiliki mobilitas sosial yang tinggi sehingga faktor kependudukan menjadi pengaruh terkuat, diikuti faktor ekonomi yaitu pembukaan usaha rumahan seperti usaha kuliner dan usaha berbasis online, faktor fisik yaitu karakteristik pemanfaatan lahan dan bangunan tempat tinggal menjadi sekaligus tempat usaha dengan menghabiskan lahan horizontal dan membangun rumah secara vertikal, dan faktor sosial yaitu kesadaran masyarakat akan spesialisasi kemampuan yang dimiliki perseorangan.

Copyrights © 2023