Pada tahun 2018 rangkaian kejadian gempa bumi di Provinsi NTB dengan magnitudo yang cukup besar terjadi berturut-turut pada tanggal 29 Juli, 5 dan 9 Agustus. Gempa bumi dengan magnitudo yang cukup besar ini memberikan dampak masif berupa kerusakan infrastruktur, rumah, hingga menelan ratusan korban jiwa. Memandang hal ini diperlukan kolaborasi antar pihak/sektor (pentahelix) yang terpadu, saling berintegrasi dan berkelanjutan. Akademisi sebagai bagian dari pentahelix memiliki peran penting dalam upaya pengurangan risiko bencana karena memiliki sumber daya intelektual sebagai modal untuk peningkatan kapasitas baik bagi masyarakat melalui pengajaran dan pendidikan, melakukan evaluasi kebijakan pemerintah, serta pengabdian masyarakat melalui pelaksanaan pendampingan sosial. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui FGD (Focus Group Discussion) dan studi literatur. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan pengajar dan ketua prodi program magister mitigasi bencana program pascasarjana Universitas Mataram (UNRAM) sebagai informan. Pemahaman akan peran akademisi dalam upaya pengurangan risiko bencana gempa bumi di Provinsi NTB pada tahun 2018 diharapkan dapat menjadi pembelejaran dan contoh untuk diterapkan di wilayah lainnya di Indonesia yang rawan gempa bumi.
Copyrights © 2023