Agroista: Jurnal Agroteknologi
Vol. 5 No. 2 (2021): NOVEMBER

HUBUNGAN TATA KELOLA AIR PADA LAHAN GAMBUT DENGAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT DI PT. UNI PRIMACOM, DESA BARUNANG MIRI, KECAMATAN PARENGGEAN, KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR, KALIMANTAN TENGAH

Enny Rahayu (Unknown)
Muhammad Anditia Basith (Unknown)
Dian Pratama Putra (Unknown)



Article Info

Publish Date
06 Jan 2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji sistem tata kelola air pada lahan gambut dan pengaruhnya terhadap produksi Kelapa Sawit. Kajian ini dilaksanakan di PT. Uni Primacom Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2020. Metoda penelitian yang digunakan adalah metode survey yang terdiri dari dua tahap yaitu tahap pertama Survey Pendahuluan dan tahap kedua adalah Survey Utama. Survey pendahuluan dilakukan untuk menentukan tempat penelitian dan sampel tanaman. Survey utama dilakukan untuk pengambilan data baik data primer maupun data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Regresi Korelasi dalam 2 tipe yaitu Regresi Linier sederhana dan Regresi polinomial sederhana. Data yang dibutuhkan adalah data primer yang meliputi : a) pengamatan tingkat kematangan gambut dan b) kedalaman gambut, sedangkan data sekunder yang dibutuhkan adalah : a) water table (th 2015 – 2018), b) curah hujan bulanan (th 2011 - 2020), c) hari hujan (th 2011 - 2020), d) produksi kelapa sawit (ton/ha) (th 2015 - 2018). Hasil penelitan menunjukkan bahwa tidak ada korelasi antara curah hujan dengan tinggi muka air tanah (Water Table) dengan persamaan Regresi yang dipilih adalah Regresi linier sederhana dengan persamaan Y= 48,629 - 0,0612 X dengan koefisien korelasi (R˄2) adalah 0,331 artinya persamaan Regresi diatas menunjukkan semakin tinggi X (curah hujan) maka semakin rendah Y (Water Table), dan tidak ada hubungan yang erat antara curah hujan dengan tinggi muka air (Water table). Untuk hubungan antara curah hujan dengan produksi pun juga diperoleh hubungan yang tidak erat dengan nilai koefisien korelasi (R˄2) 0,4017 dengan persamaan Regresi Linier sederhana yaitu Y = 17,319 + 0,0465 X, artinya semakin tinggi X (curah hujan) maka semakin tinggi Y (produksi kelapa sawit. Sedangkan hubungan antara tinggi muka air tanah (Water Table) dengan produksi Kelapa sawit diperoleh persamaan regresi Linier sederhana dengan persamaan Y = 48,678 - 0,601 X dan nilai koefisien korelasi nya (R˄2) = 0,759. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang erat antara water table dengan produksi kelapa sawit, semakin tinggi (semakin dalam) X (water table) maka produksi kelapa sawit semakin (Y) semakin rendah. Dari hasil analisis tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan air di areal gambut pada PT UNI PRIMACOM, Desa Barunang Miri, Kecamatan Parenggean, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah sudah bagus, yang ditunjukkan oleh tidak adanya hubungan yang erat antara curah hujan dengan tinggi muka air, dan curah hujan dengan produksi, tetapi produksi kelapa sawit justru dipengaruhi oleh tinggi muka air tanah (Water Table) yang ada campur tangan management. Kata kunci : Lahan Gambut, Tata Kelola Air, Produktivitas Kelapa sawit

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

AGI

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Biochemistry, Genetics & Molecular Biology

Description

AGROISTA : Journal of Agrotechnology Research is scientific periodical publication on agricultural issue as a media for information dissemination of research result for lecturers, researchers and practitioners. The coverage includes but is not restricted to: Plantation productivity Plant breeding ...