Masalah nutrisi di Indonesia khususnya stunting masih merupakan hal yang harus diselesaikan, terlihat dari angka stunting yang masih berada di 24% dan jauh dari target. Dampak masalah nutrisi dapat  menyebabkan potensi tumbuh kembang anak menjadi tidak optimal dan jangka panjangnya adalah kualitas SDM menjadi rendah. Tujuan penelitan ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan, pola asuh ibu dan berat lahir dengan status gizi anak. Desain penelitian cross sectional dengan jumlah partisipan 77 ibu yang memiliki anak balita dan mengunjungi posyandu yang diperoleh melalui teknik total sampling. Data penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dengan menggunakan UG SMART (Sistem Monitoring Anak Remaja Terpadu) yang kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi logistic multinomial. Hasil peneiltian memperlihatkan kejadian BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) sebesar 7.8 %, rata-rata balita memiliki berat badan 10.53 kg dan tinggi 85.16 cm. Sebagian besar ibu memiliki pengetahuan baik tentang gizi anak, tetapi masih menerapkan pola asuh dikeluarga dalam kategori pola asuh kurang baik. Hasil analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, pola asuh dan berat lahir dengan status gizi anak. Hal ini terjadi karena masalah gizi berkaitan dengan karakteristik daerah seperti budaya menikah di usia dini serta faktor lainnya seperti tingkat pendapatan.
Copyrights © 2023