Secara historis larutan formaldehida menjadi cairan pembalsaman pilihan, namun cairan pembalsaman yang digunakan saat ini mengandung formaldehida dalam konsentrasi yang tinggi. Larutan formaldehida dengan konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan masalah pada tampilan jenazah. Jenazah yang diawetkan dengan larutan formaldehida konsentrasi tinggi akan terlihat kering. Penelitian ini bertujuan untuk mencari alternatif dari larutan formaldehida konsentrasi tinggi sebagai larutan pengawetan.Metode penelitian ini adalah penelitian eksperimen murni menggunakan rancangan “Post-test Only Control Group Design”. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah mencit (Mus musculus) berjumlah 30 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Besar sampel yang digunakan dihitung menggunakan rumus Federer (1963). Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati. Analisis data yang digunakan adalah statistik analisis bivariat. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji One Way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferroni yang dilakukan dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian ini menunjukkan setengah dari kelompok kontrol (50%) terjadi pembusukan. Pada kelompok perlakuan 1 terjadi pembusukan pada semua sampel (100%), sedangkan pada kelompok perlakuan 2 tidak ditemukannya pembusukan pada tiap sampel (0%). Hasil uji statistik dengan Post Hoc Bonferroni diperoleh nilai p value = 0,00 ≤ 0,05, maka Ha diterima dan H0 ditolak.Terdapat perbedaan hasil pengawetan menggunakan formalin murni dengan formalin campuran.
Copyrights © 2019