Pemasangan infus merupakan suatu tindakan invasif yang dapat menimbulkan rasa nyeri, di Rumahakit Tugu Ibu angka kejadian pemasangan infus pada anak usia sekolah menduduki peringkat pertama yaitu dengan jumlah pasien 227 (44,34%). Pemberian tindakan non farmakologi seperti teknik distraksi dan relaksasi nafas dalam diperlukan untuk pengalihan nyeri agar anak dapat kooperatif. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara teknik distraksi audiovisual dan teknik relaksasi nafas dalam terhadap skala nyeri akibat pemasangan infus pada anak usia sekolah (6-12 tahun), metode penelitian kuantitatif menggunakan pendekatan quasi eksperimental, desain post test only group with control, populasi adalah anak usia sekolah yang dirawat di RS. Tugu Ibu dengan jumlah sampel 72 responden, pengumpulan data dengan cara obervasi nyeri pada kelompok intervensi dengan mengukur skala nyeri menggunakan wong baker face. Hasil persentasi bahwa teknik distraksi pada skala nyeri ringan ( 63,9%), sedangkan teknik relaksasi nafas dalam nyeri sedang (55,6%). Hasil uji statistic Independen T tes diperoleh p-value 0,000 (P-value>0,05) artinya ada perbedaan teknik distraksi audiovisual dengan teknik relaksasi nafas dalam saat pemasangan infus anak usia sekolah. Berdasarkan hasil penelitian bahwa teknik distraksi audiovisual lebih efektif dalam penurunan skala nyeri saat pemasangan infus terhadap anak usia sekolah. Diharapkan perawat dapat memberikan teknik distraksi audiovisual ini saat anak dilakukan pemasangan infus.
Copyrights © 2023