JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional
Vol. 1 No. 1 (2021): JANUARY

Studi Komparatif Pendapatan Petani Padi Sawah Organik Dan Petani Padi Sawah Non-Organik

Maria Enresta Wonga, S.P (Kadiri University, Kediri)
Ir. Tutut Dwi Sutiknjo, MP. (Kadiri University, Kediri)



Article Info

Publish Date
28 Jan 2021

Abstract

Increasing food needs strongly encourages farmers to increase productivity and develop food diversity. Farmers conduct production intensification, but they do not realize that the unbalanced use of inorganic fertilizers and pesticides give a negative impact on the environment. Therefore, the organic farming system is the solution. The emergence of the organic farming product was assumed to be good for both the health and the environment. There are some considerations that the community reluctant to buy the organic product. One of the reasons is the higher purchasing price of the organic product compared to the inorganic farming product. The purpose of this research was to know the cost of the cultivation and income received from organic rice farming and inorganic rice farming in Detubapa, Wolofeo village, Detusoko district. The results of the research show that the average cost of farming in organic rice farming less than inorganic rice farming. On the other hand, the income of farmers organic rice farming greater than inorganic rice farming. Meningkatnya kebutuhan pangan sangat mendorong insan pertanian untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta mengembangkan keanekaragaman bahan pangan. Petani melakukan berbagai cara untuk mengembangkannya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa penggunaan pupuk dan pestisida anorganik yang tidak tepat akan mengakibatkan perubahan keseimbangan sehingga berdampak negatif bagi petani dan lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut petani berusaha mencari teknik bertanam secara aman dan baik untuk lingkungan sehingga muncul sistem pertanian organik. Munculnya berbagai produk pertanian organik yang di anggap baik untuk kesehatan dan lingkungan, ternyata tidak membuat semua orang beralih ke produk tersebut. Terdapat beberapa pertimbangan yang menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli produk organik. Salah satunya adalah faktor harga beli produk organik relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk non organik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya usahatani serta pendapatan yang di terima usahatani padi sawah organik dan padi sawah non organik di Dusun Detubapa Desa Wolofeo Kec Detusoko. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata biaya usahatani yang di keluarkan petani padi sawah organik lebih kecil dibandingkan petani padi sawah non organik. Selan itu, pendapatan yang diperoleh petani padi sawah organik lebih besar daripada pendapatan yang diterima petani padi non organik.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jintan

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

The scope of JINTAN includes, but is not limited to, the following areas: Agronomy and Crop Science, Plant Breeding and Genetics, Soil Science and Plant Nutrition, Plant Protection, Agricultural Economics and Rural Development, Agricultural Engineering and Technology, Food Technology, Plantation, ...