Maria Enresta Wonga, S.P
Kadiri University, Kediri

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Komparatif Pendapatan Petani Padi Sawah Organik Dan Petani Padi Sawah Non-Organik Maria Enresta Wonga, S.P; Ir. Tutut Dwi Sutiknjo, MP.
JINTAN : Jurnal Ilmiah Pertanian Nasional Vol. 1 No. 1 (2021): JANUARY
Publisher : Universitas Kadiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30737/jintan.v1i1.1393

Abstract

Increasing food needs strongly encourages farmers to increase productivity and develop food diversity. Farmers conduct production intensification, but they do not realize that the unbalanced use of inorganic fertilizers and pesticides give a negative impact on the environment. Therefore, the organic farming system is the solution. The emergence of the organic farming product was assumed to be good for both the health and the environment. There are some considerations that the community reluctant to buy the organic product. One of the reasons is the higher purchasing price of the organic product compared to the inorganic farming product. The purpose of this research was to know the cost of the cultivation and income received from organic rice farming and inorganic rice farming in Detubapa, Wolofeo village, Detusoko district. The results of the research show that the average cost of farming in organic rice farming less than inorganic rice farming. On the other hand, the income of farmers organic rice farming greater than inorganic rice farming. Meningkatnya kebutuhan pangan sangat mendorong insan pertanian untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta mengembangkan keanekaragaman bahan pangan. Petani melakukan berbagai cara untuk mengembangkannya. Namun, mereka tidak menyadari bahwa penggunaan pupuk dan pestisida anorganik yang tidak tepat akan mengakibatkan perubahan keseimbangan sehingga berdampak negatif bagi petani dan lingkungan. Berdasarkan kondisi tersebut petani berusaha mencari teknik bertanam secara aman dan baik untuk lingkungan sehingga muncul sistem pertanian organik. Munculnya berbagai produk pertanian organik yang di anggap baik untuk kesehatan dan lingkungan, ternyata tidak membuat semua orang beralih ke produk tersebut. Terdapat beberapa pertimbangan yang menyebabkan masyarakat enggan untuk membeli produk organik. Salah satunya adalah faktor harga beli produk organik relatif lebih mahal dibandingkan dengan produk non organik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui biaya usahatani serta pendapatan yang di terima usahatani padi sawah organik dan padi sawah non organik di Dusun Detubapa Desa Wolofeo Kec Detusoko. Dari hasil penelitian diketahui bahwa rata-rata biaya usahatani yang di keluarkan petani padi sawah organik lebih kecil dibandingkan petani padi sawah non organik. Selan itu, pendapatan yang diperoleh petani padi sawah organik lebih besar daripada pendapatan yang diterima petani padi non organik.