Carita : Jurnal Sejarah dan Budaya
Vol 1 No 1 (2022): CARITA: Jurnal Sejarah dan Budaya

Pandangan Islam dalam Budaya Massebbo’ Tanah di Kelurahan Tellumpanua Kecamatan Suppa Kabupaten Pinrang

Anggar Sari (Unknown)
Muhiddin Bakri (IAIN Parepare)
Andi Khaerun Nisa (IAIN Parepare)



Article Info

Publish Date
03 Nov 2022

Abstract

Massebbo’ Tanah tradition is an activity carried out by the community from generation to generation which is sacred by the community. This study aims to determine the implementation process, the perception of the community regarding Massebbo’ Tanah tradition, and the acculturation of Islam with that tradition. This type of research uses descriptive qualitative research using cultural anthropology, religious anthropology, and religious sociology approaches using observation, interviews, and documentation techniques. The data analysis techniques used are deductive, inductive, and comparative. The results of the study show that Massebbo' Tanah tradition is a tradition as an early stage before digging the grave by tapping the crowbar three times, there are also as many as seven times which is carried out by Passebbo' Tanah and then reading a prayer. And the next excavation was handed over by the community who helped in the excavation process. The community believes that when carrying out Massebbo’ Tanah tradition, there will be no obstacles in the process of grave excavating. In customary Islam, it is known as urf' if it is associated with Urf, then Massebbo' Tanah is in Al-Urf al-am (certain customs that are widely relevant throughout society and throughout the region) and Al-Urf al-khas (customs that are special in nature). So that Massebbo' Tanah is a tradition that does not conflict with Islam because in its application there are no things that deviate from Islamic law. Tradisi massebbo’ tanah merupakan kegiatan yang dilakukan masyarakat secara turun temurun yang disakralkan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan, persepsi dari masyarakat mengenai tradisi massebbo’ tanah, dan akulturasi Islam dengan tradisi tersebut. Jenis penelitian menggunakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan antropologi budaya, antropologi agama, dan sosiologi agama dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deduktif, induktif, dan kompratif. Hasil penelitian menujukkan bahwa tradisi massebbo’ tanah adalah tradisi sebagai tahap awal sebelum penggalian liang lahat dengan cara menghentakkan linggis sebanyak tiga kali ada juga sebayak tujuh kali yang dilakukan oleh Passebbo’ tanah kemudian membaca doa. Dan penggalian selanjutnya diserahkan oleh masyarakat yang turut membantu dalam proses penggalian. Masyarakat meyakini bahwa apabila melakukan tradisi massebbo’ tanah maka tidak mendapat hambatan dalam proses penggalian lian lahat. Dalam Islam adat dikenal dengan sebutan urf’ jika dihubungkan dengan Urf, maka Massebbo’ tanah berada pada Al-Urf al-am (kebiasaan tertentu yang bersangkutan secara luas diseluruh masyarakat dan diseluruh daerah) dan Al-Urf al-khas (kebiasaan yang bersifat khusus yang berlaku di daerah masyarakat. Sehingga massebbo’ tanah adalah tradisi yang tidak bertentangan dengan Islam karena dalam penerapannya tidak ada hal-hal yang menyimpang terkait dengan syariat Islam.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

carita

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

This journal focuses on any research related to the history of Islamic culture and the history of Islamic ...