Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan proses penanaman nilai kearifan lokal melalui pembelajaran sejarah lokal berbasis folklore. Mengingat ada masalah bagaimana penanaman nilai kearifan melalui rekonstruksi folklore Ki Ageng Mangir pada siswa X IPS SMA Muhammadiyah Bantul. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang berusaha menjabarkan pelaksanaan nilai-nilai tatkala berlangsungnya pembelajaran sejarah di kelas, terutama saat menghadirkan cerita sejarah Ki Ageng Mangir. Pengumpulan data dengan melaksanakan observasi untuk mengamati kegiatan pembelajaran, wawancara siswa dan dokumentasi kegiatan. Hasil temuannya diproses dengan analisis interaktif serta triangulasi metode. Penelitian tersebut menghasilkan temuan bahwa siswa kelas X IPS SMA Muhammadiyah Bantul dapat membantu mendorong peningkatan nilai kearifan lokal yang ada di folklore kisah Ki Ageng Mangir terutama segi budaya, religius, seni, moral. Selain itu peningkatan kompetensi berpikir kritis siswa muncul karena dalam pembelajarannya mengkaitkan materi folklore dengan praktik pada saat melaksanakan hidup sehari-hari. Sehingga siswa merasakan ikatan lebih kuat dengan identitasnya dan menjadi agen perubahan yang peduli pada pelestarian serta pengembangan budaya.
Copyrights © 2023