Riset Sains dan Teknologi Kelautan
Volume 1, Nomor 1, Tahun 2018

STUDI POTENSI PANAS BUMI DAN TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA ALTERNATIF DI PANTAI PARANG TRITIS YOGYAKARTA

Raden Djoko Goenawan (Unknown)



Article Info

Publish Date
17 Sep 2018

Abstract

Potensi PLTP (pusat listrik tenaga panas bumi) di Indonesia yang sudah beroperasi berkisar dari 12 MW (Sibayak)hingga 375MW (Gunung Salak). Potensi Panas Bumi di Selatan Yogyakarta yang dekat laut/pantai masih belumdieksploitasi dan dikembangkan menjadi PLTP, namun prospek dijadikan studi alternatif modifikasi cuaca versi geoengineering dengan menguapkan air laut (dimana uap air dan aerosol yang berasal dari garam air laut) berbeda denganPLTP dimana uap air limbahnya tidak mengandung aerosool pembentuk awan. Tanpa Aerosol sebagai CCN (CloudCondensation Nuclei), mustahil akan terbentuk menjadi awan, sekalipun uap air berlimpah dan jenuh di levelkondensasi (Cloud Condensation Level) atau LCL (Lifting Condensation Level). Studi pemanfaatan potensi panasbumi dekat pantai di DIY (Parang Wedang, Parang Kusumo dan Parang Tritis) bisa dijadikan untuk memproduksi uapair dan sekaligus aerosol/ccn, dengan mengidentifikasi potensinya, yang diasumsikan dengan kisaran antara potensiPLTP Sibayak dan Gunung Salak. Untuk menciptakan awan single cumulus dibutuhkan minimal 1juta ton air (106m3), potensi dan pertumbuhan awan single cloud bisa memicu udara dan atmosfir di udara sehingga terjadi awan hujandari awan lainnya ditambah dengan upaya manusia yaitu TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca), baik dengan GBG danpenyemaian awan dengan pesawat terbang. Data menunjukan akibat kekeringan dan kebakaran hutan yang terjadisetiap tahun diperkirakan mencapai 3,53 trilyun, bahkan pada tahun 2015 hampir 221 trilyun belum termasuk rusaknyakeanekaragaman hayati, flora dan fauna serta lahan-hutan dan lainnya. Konsep dan aplikasi panas bumi untuk TMCalternatf yang memungkinkan dan cukup prospektif ini kelak bisa direalisasikan sekalipun masih merupakan sebagaistudi awal, dan beberapa mekanisme teknis akan dipaparkan dalam paper dan presentasi yang lebih rinci. Karena,TMC selama ini untuk menciptakan hujan buatan, sebatas menyemai awan yang sudah ada di langit. Supaya bisa turunhujan dari awan tersebut yang ditaburi garam, dalam praktiknya upaya pembuatan hujan buatan menghadapi kendaladan persoalan pelik, yakni tidak adanya awan yang bisa disemai untuk menjadi hujan Kata Kunci: Panas bumi, uap air, pantai, aeosol/ccn, awan, tmc, hujan, studi awal, kekeringan, kerugian

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

SENSISTEK

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Computer Science & IT Control & Systems Engineering Environmental Science Industrial & Manufacturing Engineering

Description

SENSISTEK is a collection of student works in the form of scientific journals from the Department of Marine Engineering, Faculty of Engineering, Hasanuddin University. It aims to answer whether research on marine technology by universities, research institutions and industry can contribute to this ...