Menempuh dan memperoleh pendidikan yang layak menjadi hak utama bagi setiap peserta didik, tanpa terkecuali anak berkebutuhan khusus (ABK). Dengan kondisi ini, mereka sangat membutuhkan pendidikan serta pelayanan khusus dalam menempuh pendidikan dengan bantuan guru di Sekolah Luar Biasa (SLB). Kompleks dan tingginya beban kerja sebagai guru yang mengajar di SLB akan berdampak pada perilaku prososial guru. Perilaku prososial guru di SLB didefinisikan sebagai suatu tindakan yang sifatnya sukarela yang bertujuan untuk membantu siswa. Jika guru SLB memiliki tingkat perilaku prososial yang tinggi, tentu akan membantu produktivitas dan jalannya kegiatan di SLB. Efikasi diri dan kegigihan menjadi faktor yang berkontribusi terhadap tinggi rendahnya perilaku prososial yang dimunculkan oleh guru di SLB. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peran efikasi diri dan kegigihan terhadap perilaku prososial guru di SLB. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 67 orang. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling. Teknik probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah cluster sampling. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik regresi berganda dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 dan nilai koefisien determinasi sebesar 0,657. Nilai tersebut menunjukkan bahwa efikasi diri dan kegigihan berperan terhadap perilaku prososial sebesar 65,7%. Koefisien beta terstandarisasi dari kedua variabel bebas menunjukkan nilai positif yang berarti efikasi diri dan kegigihan berkorelasi positif terhadap perilaku prososial. Hal tersebut menunjukkan bahwa efikasi diri dan kegigihan secara bersama-sama berperan pada tingkat perilaku prososial guru di SLB.
Copyrights © 2023