Penyakit Diabetes Melitus Tipe II adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang semakin meningkat prevalensinya. Pengelolaan yang baik dan kemandirian pasien dalam mengelola penyakit ini menjadi kunci utama dalam mencapai hasil pengobatan yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat kemandirian pasien Diabetes Melitus Tipe II dalam pengelolaan penyakit di Puskesmas Tarogong, Kabupaten Garut. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan melibatkan 50 responden pasien Diabetes Melitus Tipe II yang berkunjung ke Puskesmas Tarogong. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pasien memiliki pemahaman yang cukup baik tentang penyakit Diabetes Melitus Tipe II dan faktor risiko yang terkait. Meskipun demikian, tingkat kemandirian dalam pengelolaan penyakit masih bervariasi. Faktor-faktor seperti pendidikan, dukungan keluarga, dan akses terhadap informasi memainkan peran penting dalam meningkatkan kemandirian pasien. Beberapa pasien telah menerapkan perubahan gaya hidup sehat, seperti mengatur pola makan dan rutin berolahraga. Namun, masih ada pasien yang menghadapi hambatan dalam mengikuti rencana pengelolaan, terutama terkait dengan penggunaan obat secara teratur. Dalam konteks Puskesmas Tarogong, peran petugas kesehatan dalam memberikan edukasi dan dukungan kepada pasien sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemandirian mereka. Penelitian ini menyoroti perlunya peningkatan upaya edukasi bagi pasien dan keluarga tentang manajemen Diabetes Melitus Tipe II serta pentingnya kolaborasi antara pasien, keluarga, dan tenaga medis dalam mencapai hasil pengobatan yang optimal. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan panduan bagi Puskesmas Tarogong dan pihak terkait dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien Diabetes Melitus Tipe II serta mendorong penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
Copyrights © 2023