Kondisi Covid -19 diindonesia semakin hari semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya kasus Covid -19 justru semakin menurunnya pemahaman masyarakat indoenesia terutama masyarakat madura yang masih menggap bahwa covid adalah konspiorasi. Dampak dari pemahaman ini, kemudian menyebabkan masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, tetap melakukan aktivitas tanpa masker, tidak bersedia untuk di vaksin bahkan menunjukkan perlawanan tentang prokes. Bahan dan metode dalam pengabdian masyarakat ““Ngobras” (Ngobrol Santai) Covid-19 bersama Toga dan Tomasy upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Covid -19 di wilayah kerja Puskesmas Bangkalan” adalah Metode Penyuluhan dan Diskusi terarah. Berdasarkan hasil penyuluhan yang di konsep dengan Ngobrol Santai tentang Covid -19 bersama tokoh agama dan masyarakat di Musholla Perumahan Laveder Bangkalan dengan peserta sebanyak 20 orang. Peserta berasal dari Warga Perumahan lavender yaitu RT, RW, Ta’mir Masjid dan beberapa warga yang tokohkan di lingkungan perumahan lavender. Acara di awali dengan pembacaan burdah, sholat isya’ dan di buka oleh ketua RW. Kemudian dilanjutkan dengan ngobrol santai tetang covid-19. Penyuluhan dilakukan dengan menampilkan ppt covid-19, lalu kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan serta pemberian Doorprize. Kesimpulan Masyarakat madura khususnya masyarakat Kabupaten Bangkalan belum tahu secara detail terkait upaya pemerintah untuk menurunkan angka covid-19, dalam menjelaskan permasalahan covid-19 pada Masyarakat madura khususnya masyarakat Kabupaten Bangkalan sebaiknya melibatkan tokoh agama dan masyarakat terkait dengan Hukum Vaksin dan Hukum Upaya pencegahan covid-19, perlu adanya upayan yang berbeda dan unik untuk menjelaskan dan membuat masyarakat madura tertarik dan mau untuk dilakukan vaksin
Copyrights © 2021