Perkembangan zaman membuat masyarakat sebagai pelaku budaya harus melakukan upaya inovatif dan konstruktif dalam melestarikan kebudayaan tersebut. Dalam rangka merehabilitasi pola kebudayaan tersebut, perlu adanya pola pikir yang mampu mengubahnya menjadi sebuah kata kerja atau sebuah participle, pikiran adalah berpikir (minding), dan membebaskan dari permainan kata-kata dan harus ditabur dalam sebuah ladang dan menghasilkan buah. Penelitian in berupaya untuk mengkaji tentang akulturasi desa wisata Osing Kemiren dan Eksistensi Edukasi Pelestarian Budaya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa Penetapan Desa Wisata Osing merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya Osing, agar budaya dapat dikenali dan dibudayakan oleh masyarakat dan sebagai upaya untuk mensosialisasikan budaya Osing kepada masyarakat.Penetapan Desa Wisata yang berupaya untuk menampilkan kepada wisatawan sangat erat kaitannya dengan upaya komersialisasi budaya yang merupakan efek dari perkembangan zaman.Sebagian masyarakat Kemiren ada mendapatkan keuntungan dengan penetapan Desa Wisata Osing, namun juga masyarakat yang menanggapi biasa-biasa saja, karena tidak menguntungkan dari segi ekonomi.
Copyrights © 2021