Dokumentasi perawat menjadi acuan dalam proses asuhan keperawatan. Kelengkapan dokumentasi keperawatan menunjang tingkat pelayanan perawat terhadap pasien. Kelengkapan dokumentasi juga menjadi beban kerja perawat baik secara fisik maupun mental. Beban kerja mental yang dimaksud adalah tuntutan mental pada perawat dalam menyelesaikan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja mental perawat dengan kepatuhan perawat dalam melakukan dokumentasi keperawatan. Metode penelitian menggunakan cross sectional. Instrumen penelitian menggunakan NASA TLX untuk mengukur beban kerja mental perawat dan lembar observasi dokumentasi keperawatan. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di RSU UMM Malang dengan jumlah 104 perawat dengan kriteria inklusi adalaha perawat yang bekerja di ruang rawat inap non intensif. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Jumlah Responden merupakan perawat di rumah sakit dengan jumlah 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara beban kerja mental perawat dengan kepatuhan dokumentasi keperawatan, dibuktikan dengan uji pearson correlation dengan nilai signifikansi p< 0.05. Hasil uji pearson correlation didapatkan nilai -0.144 dan hasil p-value 0.448 yang berarti tidak ada hubungan beban kerja mental perawat dengan kepatuhan dokumentasi keperawatan. Kesimpulan dari penelitian ini menyebutkan bahwa meskipun beban kerja mental meningkat kelengkapan dokumentasi tetap terpenuhi. Hal tersebut terjadi karena rata – rata responden berada di usia dewasa dan dokumentasi juga merupakan tanggung jawab utama perawat yang harus diselesaikan. Kata kunci: Beban Kerja Mental, Dokumentasi, Perawat DOI: 10.5281/zenodo.4774788
Copyrights © 2020