Uji kompetensi telah ditetapkan pada institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan oleh organisasi profesi dan pemerintah. Namun uji kompetensi pada Diploma III keperawatan masih menimbulkan pro dan kontra pada mahasiswa, dosen, pengelola dan pimpinan intitusi. Progam Uji Kompetensi sampai saat ini masih menemukan kendala dan tantangan karena masih ditemukannya institusi yang hanya dapat meluluskan mahasiswanya <10 %. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor faktor yang berkorelasi dengan peluang kelulusan Uji Kompetensi. Desain penelitian berdasarkan pendekatan crossectional dan berbentu restrospective study, yaitu melakukan pengumpulan data pada mahasiswa yang telah mengikuti Uji Kompetensi. Waktu dan tempat penelitian dilakukan pada 5 institusi D III Keperawatan di Banda Aceh pada tanggal 31 Agustus -18 September 2016. Sampel sebanyak 50 responden yang ditentukan dengan consecutive sampling. Analisa data memnggunakan regresi lineir sederhana dengan bantuan program komputer. Hasil penelitian ditemukan ada hubungan IPK dengan peluang lulus uji kompetensi menunjukkan hubungan sedang (r =0.30. p value 0.061), hubungan prestasi akademik dengan peluang lulus uji kompetensi menunjukkan hubungan lemah (r=-0.138. p-value 0.339), pengaruh motivasi terhadap peluang lulus uji kompetensi menunjukkan hubungan lemah (r=-0.0.202, p value 0.180) dan pengaruh partisipasi terhadap peluang lulus uji kompetensi menunjukkan hubungan lemah (r=-0.021. p value 0.883). Rekomendasi kepada institusi pendidikan keperawatan agar melakukan proses bimbingan yang teroganisir kepda mahasiswa tingkat III dengan mempersiapkan Uji Kompetensi menggunakan pendekatan coaching yang baik.
Copyrights © 2021