Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada saat pelaksanaan Magang 1, 2 dan 3 di SMP Negeri 1 Hiliserangkai, ditemukan masalah yaitu (1) pengunaan model pembelajaran yang kurang efektif dan (2) kurangnya kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan Problem Based Learning di SMP Negeri 1 Hiliserangkai. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Hiliserangkai dengan populasi 5 kelas dan sampel penelitian terdiri dari 2 kelas yaitu siswa kelas VIII-A dan kelas VIII-B yang berjumlah 50 orang. Metode penelitian eksperimen semu (quasi-ekspermental design), dan instrumen penelitian berbentuk uraian tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Hasil penelitian ini diperoleh adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Project Based Learning mencapai 72,56 tergolong Tinggi dikelas VIII-A di SMP Negeri 1 Hiliserangkai. Sedangkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning adalah 64,52 tergolong Sedang dikelas VIII-B di SMP Negeri 1 Hiliserangkai. Hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis, yaitu thitung = 2,632 dan ttabel = 2,060. Karena t hitung = 2,632 > ttabel = 2,060 maka tolak H0 dan terima Ha, yang berarti: “adanya perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa menggunakan model pembelajaran Project Based Learning dengan Problem Based Learning di SMP Negeri 1 Hiliserangkai”. Sehingga disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
Copyrights © 2023