Kota Solo saat ini perkembangannya sangat pesat dimana banyak bermunculan perhotelan, pertokoan serta perkantoran. Penghasilan masyarakat kota Solo setiap tahun meningkat sehingga pemakaian energi listrik juga semakin bertambah banyak. Letak pusat pembangkit tenaga listrik kepada konsumen jaraknya sangat jauh. Untuk menyalurkan energi listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik ke konsumen terlebih dahulu menaikan tegangan dengan trafo step up kemudian ditransnisikan ke pusat-pusat beban listrik. Digardu induk tegangan diturunkan menggunkan trafo step down. Setelah tegangan energi listrik diturunkan pada gardu induk kemudian didistribusikan melalui trafo distribusi agar sampai kepada konsumen listrik. Selama penyaluran listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik ke pelanggan listrik akan terjadi pengurangan muatan listrik. Faktor terjadi berkurangnya kapasitas tenaga listrik disebabkan ada sejumlah unsur seperti jarak penyaluran dari pusat pembangkit ke konsumen sangat jauh, ketaksimetrisan muatan listrik menyebabkan penghantar menghasilkan temperatur tinggi. Tujuan dari penelitian ini memanisfestasikan turun daya listrik di kota Solo dibawah 10 % supaya energi listrik dapat dinikmati oleh warga kota Solo. Model yang digunakan dalam penelitian ini berupa model perhitungan rugi daya dan hasil pada jaringan distribusi dengan memakai struktur kurva daya dan dikaitkan dengan kurva beban pada masing-masing stasiun distribusi. Rugi daya saluran teganggan medium diperhitungkan sesuai dengan jumlah arus beban yang mengalir pada kawat penghantar. Pada saat yang sama, rugi daya trafo dihitung berdasarkan kondisi beban. Berdasarkan hasil perhitungan untuk beban tegangan medium yang terkecil pada gardu SKA 2114 sebesar 21,701 KVA dan terbesar pada gardu SKA 2104 sebesar 74,36 KVA. Sedangkan hasil perhitungan untuk arus nominal trafo yang terkecil yaitu pada gardu SKA2101, SKA2102, SKA2103, SKA2110, SKA 2111, SKA2112, SKA2113, SKA2114, SKA2115, SKA2116, SKA2117 yaitu sebsar 5,28 Ampere dan untuk yang terbsar pada gardu SKA2107 sebesar 11,56 Amper. Hasil perhitungan prosentase rugi trafo pada saat pembebanan yang terkecil yaitu pada gardu SKA 2104 sebesar 1,17% dan terbesar pada gardu SKA 2114 sebesar 4,56%.
Copyrights © 2023