Latar Belakang: Peningkatan tekanan darah sangat umum terjadi pada lansia karena berbagai faktor. Dewasa ini, pendekatan non-farmakologi menjadi alternative pengobatan. Salah satunya dengan mengkonsumsi teh hijau (Camellia sinensis L. Kuntze). Bahan aktif yang terdapat pada teh hijau adalah polifenol yang bersifat antioksidan. Teh hijau diyakini mengandung senyawa flavonoid tertinggi diantara jenis teh lainnya serta mengandung methylxanthine, sehingga berkhasiat sebagai diuretik yang mampu menurunkan tekanan darah. Metode: Menggunakan quasy experimental design dengan pendekatan pretest-posttest study with nonequivalent control group design. Sampel pada penelitian ini sebanyak 32 wanita lansia yang terbagi atas 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Teh hijau diberikan dua kali sehari selama 15 hari. Uji statistik yang digunakan adalah paired t-test (wilcoxon) dan independent t-test (mann-whitney), dengan nilai signifikansi (p) 0,05. Hasil: Terdapat penurunan signifikan pada tekanan darah kelompok intervensi ( nilai p=0,000 untuk tekanan darah sistol, nilai p=0,009 untuk tekanan darah diastol), dan penurunan signifikan tekanan darah sistol kelompok kontrol ( nilai p= 0,03). Namun, hasil uji statistik penurunan tekanan darah antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol menunjukkan tidak terdapat perbedaan signifikan (nilai p=0,225 untuk tekanan darah sistol, nilai p=0,285 untuk tekanan darah diastol). Kesimpulan: Tidak terdapat pengaruh signifikan pada pemberian teh hijau celup terhadap perubahan tekanan darah wanita lansia di Rumah Harapan Lansia Annisa Ummul Khairat
Copyrights © 2023