Latar belakang: Nyeri persalinan menjadi masalah dalam proses persalinan. Salah satu cara menurunkan nyeri persalinan yaitu pijat oksitosin dan pijat endorphin. Berdasarkan data dari RSUD ‘T’ Jakarta Selatan pada tahun 2022 ditemukan 38% pasien Atas Permintaan Sendiri (APS) meminta untuk tindakan operasi SC dikarenakan nyeri saat proses persalinan. Tujuan: Mengetahui perbandingan nyeri persalinan pada ibu bersalin yang mendapatkan pijat oksitosin dengan pijat endorphin. Metode: Quasy experiment dengan rancangan pretest-posttest with control group design. Sampel dalam penelitian adalah inpartu kala 1 fase aktif sebanyak 30 responden. Analisis data menggunakan uji paired sample t-test yang sebelumnya dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil penelitian: Nyeri persalinan sebelum dan sesudah pemberian pijat oksitosin mengalami penurunan dengan selisih nilai mean 4,40 nyeri persalinan sebelum dan sesudah pemberian pijat endorphin mengalami penurunan dengan selisih nilai mean sebesar 3,06. Adapun hasil dependen t-test pijat oksitosin (p value 0,00) dan pijat endorphin (p value 0,00). Dan hasil independen t-test dengan p value 0,006. Kesimpulan dan Saran: Pijat oksitosin lebih efektif mengurangi nyeri persalinan daripada pijat endorphin. Diharapkan bidan dapat memberikan terapi komplementer pijat oksitosin sebagai salah satu upaya mengurangi nyeri persalinan pada ibu bersalin.
Copyrights © 2023