Majalah Kedokteran Gigi Indonesia
Vol 20, No 2 (2013)

Intrusi Berat dengan Keterlibatan Multipel Gigi Insisivus Maksila akibat Trauma pada Anak

Priyatama, Andhika ( Program StudiBedahMulut Dan Maksilofasial, PPDGS Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada)
Rahajoe, Poerwati Soetji ( Bagian Bedah Mulut Dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada)
Rahardjo, Rahardjo ( Bagian Bedah Mulut Dan Maksilofasial Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada)



Article Info

Publish Date
02 Jul 2015

Abstract

Trauma gigi anak merupakan kasus yang sering dijumpai. Intrusi gigi merupakan salah satu akibat trauma berupa perpindahan gigi ke dalam soket alveolaris. Intrusi gigi permanen anak dengan pertumbuhan akar sempurna perlu segera ditangani untuk menghindari kerusakan permanen gigi dan jaringan pendukung. Reposisi secara bedah dipilih dengan pertimbangan kondisi umum, lama kejadian, keparahan dislokasi, kondisi mahkota dan pertumbuhan akar. Tujuan laporan ini adalah melaporkan keberhasilan pembedahan pada kasus fraktur dentoalveolar dengan multipel gigi intrusi. Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun datang ke RSGM Prof. Soedomo dengan keluhan gigi masuk ke langit-langit setelah terjatuh kurang lebih 30 menit sebelum kedatangan. Keadaan umum baik, compos mentis,  GCS 15, tanda vital normal, rasa sakit pada gigi atas (VAS = 7), tidak dicurigai cedera kepala atau trauma di tempat lain. Pemeriksaan klinis menunjukkan vulnus laceratum pada gingiva anterior maksila, empat gigi incisivus maksila (12,11, 21, 22) mengalami intrusi. Gigi insisivus sentral dan lateral kanan terlihat sepertiga mahkota, gigi insisivus sentral dan lateral kiri mahkota tidak tampak. Pemeriksaan radiografis menunjukkan intrusi gigi insisivus maksila dengan kedalaman lebih dari 7 milimeter, akar gigi telah tumbuh sempurna, dan tidak terdapat fraktur akar, fraktur mahkota maupun fraktur rahang. Tindakan yang dilakukan adalah reposisi gigi intrusi dan fiksasi interdental maksila. Perawatan bedah dan fiksasi interdental memberikan hasil yang sangat  baik. Hasil kontrol pasca perawatan didapatkan oklusi normal, pasien mampu membuka dan menutup mulut tanpa ada gangguan, gigi-gigi intrusi dalam kondisi vital, mastikasi normal, dan estetika baik.ABSTRACT: Severe Traumatic Intrusions of Multiple Maxillary Incisors In Children. Dental trauma is one of the most common traumas during childhood. The report will discuss about a treatment of multiple severe traumatically  intruded maxillary incisors in children. A 10-year-old boy came to Prof. Soedomo Dental Hospital with a complaint of teeth intrusion after having accident in school thirty minutes before. The patient was in good general condition, compos mentis, the GCS score was 15, vital sign was normal, pain on anterior maxillary teeth (VAS was 7), no head injury or other traumas. The clinical examination showed that there was vulnus laceratum on maxillary gingival, and intrusion of the four maxillary incisors (12, 11, 21, 22). Only one-third crown of the right maxillary incisors was visible, meanwhile, the crowns of the left maxillary incisors were totally invisible. The supporting radiographic examination showed that the four maxillary incisors was apically intruded with more than seven millimeters in depth. The teeth’s root were well-developed (complete root formation), no fractures of the teeth’s root, crown, and the jaw. The patient underwent intruded teeth repositioning surgical treatment and maxillary inter dental fixation. Clinical evaluation (1 month and 2 months) after the treatments showed that the occlusion was achieved as the same as before the trauma. The patient was able to open and close the mouth normally without functional impairments. Furthermore, the intruded teeth were in a vital condition, no mastication pain, and with a good aesthetics.

Copyrights © 2013