Budidaya tanaman jahe masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama pengadaan rimpang yang berkualitas sebagai sumber benih yang sehat dan tahan terhadap berbagai penyakit, sistem budidaya yang belum memenuhi standar good agricultural practices dsb. Tantangan ini harus dijawab untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi jahe seiring makin bertambahnya permintaan. Bioteknologi merupakan salah satu teknologi yang terus berkembang di berbagai aspek dan dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Berdasarkan kajian terhadap berbagai penelitian, diketahui bahwa kultur jaringan/mikropropagasi paling banyak dilakukan pada tanaman jahe. Sedangkan teknik manipulasi genetik, kultur sel suspensi dan embriogenesis Somatik masih jarang dilakukan. Hal ini dikarenakan kemudahan pengerjaan dan biaya yang lebih murah, serta hasil yang cukup baik dibandingkan Teknik lain. Akan tetapi pengembangan teknik mikropropagasi serta kualitas bahan dan media yang digunakan masih perlu dilakukan supaya tingkat keberhasilan dan survival rate planlet semakin tinggi.
Copyrights © 2023