Objective Structured Clinical Examination adalah bentuk evaluasi kompetensi guna menilai keterampilan klinis dengan sistem rotasi station dan berpacu pada alokasi waktu. OSCE dianggap tantangan sekaligus ancaman bagi mahasiswa keperawatan. Realitanya rasa cemas tetap menjamah meskipun telah berkali-kali menghadapi OSCE di semester sebelumnya. Maka, mahasiswa yang baru pertama kali mengikuti OSCE, akan berpeluang lebih besar mengalami cemas. Membentuk self-efficacy, berpeluang menentukan tingkat kecemasan yang akan dialami. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan efikasi diri dengan tingkat kecemasan mahasiswa keperawatan Universitas Tanjungpura dalam menghadapi OSCE. Penelitian menggunakan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan total subjek penelitian 74 mahasiswa keperawatan Untan angkatan 2020. Usable response rate sebesar 84% (62 responden). Pengambilan data dilakukan dengan mendistribusikan online angket GSES (nilai validitas 16,77; nilai reliabilitas 0,75-0,91) dan Kecemasan OSCE (r hitung = 0,444; nilai reliabilitas 0,895). Uji analisis statistik uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisis univariat 83,9% responden dengan efikasi diri tinggi dan 16,1% rendah; 25,8% responden mengalami cemas ringan, 62,9% sedang, dan 11,3% berat. Hasil uji bivariat menunjukkan terdapat hubungan tingkat sedang antara kedua variabel uji (p value = 0,013) dan arah hubungan negatif (r = -0,313), yang bermakna semakin tinggi efikasi diri yang dimiliki maka semakin ringan tingkat kecemasan yang dialami.
Copyrights © 2023