Gunung Merapi yang meletus pada tahun 2010 masih menyisakanpermasalahan berkaitan dengan kesuburan tanah. Tanah bagianlapisan atas kesuburannya relatif rendah, oleh karena itu diperlukanupaya untuk meningkatkan kembali kesuburan dan produktivitasnya.Lahan yang tertutup pasir merapi kesuburan tanahnya menurunakibat perubahan sifat tanah ditinjau dari aspek fisika, kimia danbiologi tanah. Penelitian terhadap lahan pertanian pasca erupsimerapi bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK dankonsentrasi pupuk organik cair yang optimal pada pertumbuhan danhasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di daerahSawangan Kabupaten Magelang, dengan percobaan faktorial yangdisusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap, dengan duafaktor perlakuan dan diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu dosispupuk NPK: ½ NPK standar, 1,0 NPK standar dan 1½ NPK standar.Sedangkan faktor kedua adalah pupuk organik cair: 2 ml l-1 air, 3 mll-1 dan 4 ml l-1 air. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila adabeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 1dan 5%. DosisPupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha dan K2O120 kg/ha mampu memberikan pengaruh pada jumlah umbi, beratsegar umbi, berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan,berat kering brangkasan, berat kering total tanaman dan lajupertumbuhan tanaman. Konsentrasi pupuk organik cair tidakmenunjukkan perbedaan terhadap jumlah umbi, berat segar umbi,berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan, berat keringbrangkasan, berat kering total tanaman dan laju pertumbuhantanaman. Tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk NPK danpupuk organik cair pada semua parameter pengamatan. Kombinasidosis pupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha danK2O 120 kg/ha dan konsentrasi pupuk organik cair 3 ml l-1menghasilkan bobot umbi kering tertinggi yaitu 37,09 g per tanaman.
Copyrights © 2018