Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Optimalisasi Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Organik Cair untuk Produksi Bawang Merah di Lahan pasca Erupsi Merapi Agus Suprapto; Murti Astiningrum; Hadi Rianto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1370.585 KB)

Abstract

Gunung Merapi yang meletus pada tahun 2010 masih menyisakanpermasalahan berkaitan dengan kesuburan tanah. Tanah bagianlapisan atas kesuburannya relatif rendah, oleh karena itu diperlukanupaya untuk meningkatkan kembali kesuburan dan produktivitasnya.Lahan yang tertutup pasir merapi kesuburan tanahnya menurunakibat perubahan sifat tanah ditinjau dari aspek fisika, kimia danbiologi tanah. Penelitian terhadap lahan pertanian pasca erupsimerapi bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK dankonsentrasi pupuk organik cair yang optimal pada pertumbuhan danhasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di daerahSawangan Kabupaten Magelang, dengan percobaan faktorial yangdisusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap, dengan duafaktor perlakuan dan diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu dosispupuk NPK: ½ NPK standar, 1,0 NPK standar dan 1½ NPK standar.Sedangkan faktor kedua adalah pupuk organik cair: 2 ml l-1 air, 3 mll-1 dan 4 ml l-1 air. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila adabeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 1dan 5%. DosisPupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha dan K2O120 kg/ha mampu memberikan pengaruh pada jumlah umbi, beratsegar umbi, berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan,berat kering brangkasan, berat kering total tanaman dan lajupertumbuhan tanaman. Konsentrasi pupuk organik cair tidakmenunjukkan perbedaan terhadap jumlah umbi, berat segar umbi,berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan, berat keringbrangkasan, berat kering total tanaman dan laju pertumbuhantanaman. Tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk NPK danpupuk organik cair pada semua parameter pengamatan. Kombinasidosis pupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha danK2O 120 kg/ha dan konsentrasi pupuk organik cair 3 ml l-1menghasilkan bobot umbi kering tertinggi yaitu 37,09 g per tanaman.
Pengaruh Konsentrasi dan Berbagai Jenis Pupuk Organik Cair (POC) Terhadap Hasil Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merr.) Riska Kurniawati; Murti Astiningrum; Wike Oktasari
JURNAL VIGOR Vol 7, No 1 (2022): VIGOR: JURNAL ILMU PERTANIAN TROPIKA DAN SUBTROPIKA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.932 KB) | DOI: 10.31002/vigor.v7i1.5976

Abstract

This research is to study the effect of concentration and various types of liquid organic fertilizer on yield of Edamame soybeans (Glycine max (L.) Merr.) The research conducted in September 2021 until January 2022 in Sidorejo Village, Bandongan District, Magelang Regency with an altitude of 357 m. The research was conducted with a factorial experiment (4 x 3) arranged in a completely randomized block design with three replications. The first factor is concentration of liquid organic fertilizer 0 ml/l, 10 ml/l, 20 ml/l and 30 ml/l. The second factor is liquid organic fertilizer namely liquid organic fertilizer Nasa, Super Garden and Cow Blood Waste. The results show that the application of liquid organic fertilizer with concentration of 30 ml/l still showed a significant effect on plant height, but the difference in concentration didn’t show a significant effect in the number of filled pods each plants, weight of filled pods each plant, number of fresh seeds each plants, fresh seed weight each plant, fresh soybean seed protein content, and weight 100 dry seeds stored. Liquid organic fertilizer from Cow Blood Waste is able to produce the highest plants height compared to liquid organic fertilizer from Nasa and Super Garden but not significantly different on other parameters. There was no interaction between concentration and type of liquid organik fertilizer for all observed parameters.Keywords: concentration, Edamame soybean, liquid organic fetilizer. 
Kajian Pertumbuhan Ubi Kayu (Manihot utillisima) Pada Komposisi Berbagai Pupuk Cair Muzayyanah Rahmiyah; Historiawati; Murti Astiningrum; Siti Nurul Iftitah; Yulia Eko Susilowati; Reva Irvanusi Cahyana
Agriprima : Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 6 No 2 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agriprima.v6i2.476

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pertumbuhan stek dilihat dari komposisi pupuk cair terutama kandungan hara kalium, kandungan non hara berupa zat pengatur tumbuh dan mikro organisme. Unsur kalium sangat penting terhadap pertumbuhan tanaman dari awal sampai panen, terutama untuk pertumbuhan stek dan tanaman penghasil karbohidrat. Unsur kalium akan mempengaruhi penyerapan unsur hara nitrogen dan fospor. Tiga unsur ini merupakan faktor pembatas pertumbuhan tanaman. Penelitian disusun secara non faktorial menggunakan rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) dengan lima ulangan. Satu faktor perlakuan,berupa lima macam pupuk cair yang sudah dan akan beredar di pasaran yaitu  AB mix, Nasa, Jimmi Hantu, Super kebon, limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan satu perlakuan tanpa pupuk sebagai kontrol. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa pemberian pupuk organik cair berbahan baku limbah sapi potong dari RPH paling banyak menumbuhkan akar pada stek ubi kayu, panjang akar terpanjang ,serta berat brangkasan tajuk dan brangkasan akar tertinggi baik basah maupun kering. Sedangkan  kadar kalium pada daun ,jumlah klorofil dan laju fotosintesa tidak berbeda nyata untuk semua jenis pupuk yang digunakan. Indeks luas daun tertinggi diperoleh pada penggunaan pupuk cair AB mix.
Optimalisasi Dosis Pupuk NPK dan Pupuk Organik Cair untuk Produksi Bawang Merah di Lahan pasca Erupsi Merapi Agus Suprapto; Murti Astiningrum; Hadi Rianto
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 7th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Merapi yang meletus pada tahun 2010 masih menyisakanpermasalahan berkaitan dengan kesuburan tanah. Tanah bagianlapisan atas kesuburannya relatif rendah, oleh karena itu diperlukanupaya untuk meningkatkan kembali kesuburan dan produktivitasnya.Lahan yang tertutup pasir merapi kesuburan tanahnya menurunakibat perubahan sifat tanah ditinjau dari aspek fisika, kimia danbiologi tanah. Penelitian terhadap lahan pertanian pasca erupsimerapi bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk NPK dankonsentrasi pupuk organik cair yang optimal pada pertumbuhan danhasil tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di daerahSawangan Kabupaten Magelang, dengan percobaan faktorial yangdisusun dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap, dengan duafaktor perlakuan dan diulang tiga kali. Faktor pertama yaitu dosispupuk NPK: ½ NPK standar, 1,0 NPK standar dan 1½ NPK standar.Sedangkan faktor kedua adalah pupuk organik cair: 2 ml l-1 air, 3 mll-1 dan 4 ml l-1 air. Data dianalisis dengan sidik ragam, apabila adabeda nyata dilanjutkan dengan uji BNT pada taraf 1dan 5%. DosisPupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha dan K2O120 kg/ha mampu memberikan pengaruh pada jumlah umbi, beratsegar umbi, berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan,berat kering brangkasan, berat kering total tanaman dan lajupertumbuhan tanaman. Konsentrasi pupuk organik cair tidakmenunjukkan perbedaan terhadap jumlah umbi, berat segar umbi,berat umbi kering simpan, berat segar brangkasan, berat keringbrangkasan, berat kering total tanaman dan laju pertumbuhantanaman. Tidak terdapat interaksi antara dosis pupuk NPK danpupuk organik cair pada semua parameter pengamatan. Kombinasidosis pupuk 1,0 NPK standar ialah N 190 kg/ha, P2O5 92 kg/ha danK2O 120 kg/ha dan konsentrasi pupuk organik cair 3 ml l-1menghasilkan bobot umbi kering tertinggi yaitu 37,09 g per tanaman.