Karya sastra menghadirkan hiburan dan nilai kemanusiaan melalui proyeksi peristiwa, tokoh dan pelbagai unsur yang membangunnya. Dalam konteks tersebut karya sastra Islami mampu mengkombinasikan unsur percintaan dan nilai-nilai Islam menjadi hiburan dan pengajaran kepada pembaca. Artikel ini yang bertujuan memaparkan permasalahan serta inspirasi sosial tokoh, penulis memilih teori sosiologi sastra dalam mengkaji novel Kafilah Cinta, paradigma sosiologis Ian Watt tentang karya sastra dipilih sebagai pisau bedah karena dapat merepresentasikan aspek-aspek sosial di dalamnya. Hasil analisis yang ditemukan dari konteks sosial pengarang, novel Kafilah Cinta memaparkan peristiwa dalam masyarakat dan tidak terlepas dari pandangan pengarang dan konteks sosialnya. Sebagai cerminan sosial masyarakat, Syakaro Ahmad el Alyyi menampilkan peristiwa sosial yang dialami para tokoh dan tidak lepas dari nilai-nilai sosial yang dapat menginspirasi pembaca, misalnya masalah ekonomi yang dihadapi salah tokoh. Novel Kafilah Cinta dengan mengangkat tema perjuangan dalam menggapai ilmu, mampu menampilkan peristiwa bagaimana masalah ekonomi bukan hambatan dalam mengejar ilmu. Berdasarkan fungsi sosialnya sebagai karya sastra, novel Kafilah Cinta memberikan pengajaran agama, inspirasi, dan pemahaman tentang pentingnya ilmu. Bahkan isu percintaan pun diangkat pada novel ini sebagai salah satu pengajaran serta hiburan untuk pembaca.
Copyrights © 2023