Penerapan sistem penambangan terbuka secara open pit yang sebagian besar diterapkan dalam penambangan batubara di Indonesia, menyebabkan batuan yang ada di lokasi terekspos dan terpapar dengan udara dan air. Kandungan mineral sulfida pada batubara dan batuan tersebut meningkat, hal ini diikuti dengan meningkatnya potensi pembentukkan air asam tambang. Peningkatan kadar asam di akan berdampak buruk pada kualitas tanah dan air di sekitar tambang. Identifikasi karakterisik batuan yang berpotensi membentuk air asam pada lokasi tambang di Pit UEE PT Jorong Barutama perlu dilakukan. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini antara lain berturut-turut persentase batuan asam, batuan basa yaitu pada drill hole 22 AMD 04 hasil PT JBG (21%, 59%) dan hasil Gard Guide (57%, 22%) memiliki selisih hasil yaitu 36% dan 37%, 22 AMD 05 hasil PT JBG (16%, 75%) dan hasil Gard Guide (25%, 67%) memiliki selisih hasil yaitu 9% dan 8%, dan 22 AMD 06 hasil PT JBG (0%, 88%) dan hasil Gard Guide (76%, 12%) memiliki selisih hasil yaitu 88% dan 64%.
Copyrights © 2023