Jalan ialah sarana dan prasarana yang begitu penting pada suatu sistem transportasi yang dipergunakan untuk menghubungkan satu tempat ke tempat yang lain untuk pemenuhan kebutuhan sosial, budaya dan ekonomi. Saat ini jalan raya dipergunakan sebagai prasarana transportasi yang menjadi penghubung antara daerah satu dengan daerah yang lain, maka akan diperlukan kualitas lapisan aspal yang memiliki kualitas yang baik..  Kerusakan jalan raya juga akan mengganggu pengguna jalan yang akan melintasi jalan yang rusak, faktor penyebab kerusakan jalan raya antara lain karena temperatur suhu lapisan aspal yang tidak sesuai dikarenakan terjadinya perubahan cuaca,. Misalnya gerimis dan hujan, atau pada saat pengangkutan campuran aspal kemungkinan tidak tertutup dengan terpal yang bisa mengalami penurunan suhu. Maka perlu dikaji tentang pengaruh variasi suhu pada campuran aspal AC-WC terhadap karakteristik Marshall. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh variasi suhu campuran aspal AC-WC terhadap karakteristik Marshall yang meliputi Voids in Mix (VIM), Void in The Mineral Aggregate (VMA), Voids Filled Asphalt (VFA), stabilitas, flow, dan Marshall Quotient (MQ) yang mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga 2018 Revisi 2. Pada penelitian ini menggunakan beberapa variasi suhu benda uji, yaitu 115°C, 125°C, 135°C, 145°C, 155°C, dan 165°C. Dari hasil penelitian tersebut didapatkan kadar aspal optimum yaitu 7%, dan Nilai stabilitas yang memenuhi syarat yaitu suhu 145°C, 155°C, dan 165°C, nilai Flow, MQ, dan VMA semua variasi suhu memenuhi syarat bina marga, nilai VIM yang memenuhi syarat yaitu hanya pada suhu 155°C, dan 165°C, nilai VFA yang memenuhi syarat yaitu hanya pada suhu 155°C, dan 165°C. Dengan hasil suhu tertinggi yaitu 165°C.
Copyrights © 2023